Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Perusahaan Manufaktur Global Harap AI Dorong Pertumbuhan 2029

Wisnu Arto Subari
19/9/2024 07:34
Perusahaan Manufaktur Global Harap AI Dorong Pertumbuhan 2029
Ilustrasi.(MI/HO)

SEJUMLAH temuan dari 2024 Manufacturing Vision Study menunjukkan bahwa secara global 61% perusahaan manufaktur berharap artificial intelligence (AI) mendorong pertumbuhan pada 2029 atau naik dari 41% di 2024. Di Asia Pasifik, 68% perusahaan manufaktur berharap AI mendorong pertumbuhan 2029 atau naik dari 46% di 2024. Lonjakan dalam pengadopsian AI digabungkan dengan 92% responden survei global dan 87% di Asia Pasifik yang memprioritaskan transformasi digital menegaskan keinginan perusahaan manufaktur untuk meningkatkan manajemen data dan memanfaatkan teknologi baru yang meningkatkan visibilitas dan kualitas dalam proses manufaktur.

Meskipun transformasi digital menjadi prioritas bagi perusahaan manufaktur, sekitar 30% hingga 40% dari responden di dunia dan Asia Pasifik mengakui bahwa mencapai hal tersebut penuh dengan hambatan, termasuk biaya dan ketersediaan tenaga kerja, meningkatkan solusi teknologi, dan konvergensi teknologi informasi dan teknologi operasional (IT/OT). Visibilitas ialah langkah pertama menuju transformasi melalui pengadopsian AI dan teknologi-teknologi baru lain. Ini memungkinkan perusahaan manufaktur memanfaatkan data dengan lebih efektif untuk mengidentifikasi, merespons, memprioritaskan masalah dan proyek-proyek untuk memberikan efisiensi tambahan di seluruh proses manufaktur, serta memastikan dampak terbaik ke depan.

"Studi menyatakan bahwa ada potensi besar pemanfaatan AI dalam industri manufaktur Indonesia. Namun, salah satu tantangan utama untuk maju ialah kurangnya tata kelola data internal yang efektif. Sangat penting untuk memiliki strategi manajemen data yang efektif dan algoritma AI yang secara efisien bisa memproses dan menganalisa data dalam jumlah besar untuk menciptakan lingkungan manufaktur yang lincah dan efisien," kata Eric Ananda, Country Lead Indonesia Zebra Technologies. "Zebra membantu manufaktur bekerja dengan teknologi dalam cara-cara yang baru untuk mengotomatisasi dan mengembangkan alur kerja, untuk mencapai area produksi pabrik yang terhubung dengan baik di mana manusia dan teknologi berkolaborasi dalam skala besar."

Baca juga : Program Visa Accelerator 2024 Undang Startup Asia Pasifik

Pihaknya memberdayakan perusahaan manufaktur dengan berbagai insight yang strategis dan menyediakan teknologi untuk memajukan pabrik yang terhubung dengan mendorong visibilitas, mengoptimalkan kualitas, dan meningkatkan tenaga kerja mereka. Meskipun perusahaan manufaktur mengatakan transformasi digital merupakan prioritas yang strategis, untuk mencapai pabrik yang serba terhubung sepenuhnya tetap sulit. 

Visibilitas merupakan kunci untuk mengoptimalkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas di area operasional pabrik. Namun kesenjangan visibilitas yang besar tetap ada. Hanya 16% dari pemimpin manufaktur di dunia melaporkan bahwa mereka memiliki pengawasan real-time, work-in-progress (WIP) di seluruh proses manufaktur, sementara di Asia Pasifik lebih banyak lagi, yaitu 25%.

Meskipun hampir 6 dari 10 (57% di dunia, 63% di Asia Pasifik) pemimpin di bidang manufaktur berharap untuk meningkatkan visibilitas di seluruh produksi dan semua rantai pasokan pada 2029 sekitar satu pertiga pemimpin (33% di dunia, 38% di Asia Pasifik) mengatakan bahwa membuat bagian IT dan OT setuju dengan tujuan investasi mereka adalah penghambat utama dalam transformasi digital. Selain itu, 86% dari pemimpin manufaktur global dan 82% pemimpin manufaktur Asia Pasifik setuju bahwa mereka berupaya kuat untuk menyamai kecepatan inovasi teknologi dan mengintegrasikan berbagai perangkat, sensor dan teknologi secara aman di seluruh fasilitas dan rantai pasokan mereka. Perusahaan bisa menggunakan solusi Zebra untuk memanfaatkan data mereka, mencapai tingkat keamanan dan pengelolaan yang lebih tinggi, dengan analitik baru yang akan meningkatkan performa bisnis mereka. 

Studi Zebra mengungkapkan bahwa perusahaan manufaktur mengubah strategi pertumbuhan mereka dengan mengintegrasikan dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja dengan AI dan teknologi lain untuk mentransformasi manufaktur dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dalam lima tahun mendatang. Hampir tiga perempat (73%) pemimpin manufaktur global berencana untuk melatih tenaga kerja mereka kembali untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pemanfaatan data dan teknologi, dengan 7 dari 10 berharap untuk memperkuat tenaga kerja dengan teknologi mobile. Sentimen ini juga dirasakan oleh masing-masing 76% dan 75% pemimpin manufaktur Asia Pasifik.

Tool teknologi yang diimplementasikan oleh pemimpin manufaktur antara lain tablet (51% di dunia, 52% di Asia Pasifik) komputer mobile (55% di dunia, 53% di Asia Pasifik), dan software manajemen tenaga kerja (56% di dunia, 62% di Asia Pasifik). Selain itu, enam dari 10 pemimpin manufaktur (61% di dunia, 65% di Asia Pasifik) berencana memanfaatkan komputer mobile wearable untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja mereka. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik