Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia aman dan sehat setelah apa yang menurut pihak berwenang tampak seperti upaya pembunuhan kedua terhadap kandidat Republik tersebut.
FBI mengatakan sedang menyelidiki apa yang tampak seperti upaya pembunuhan terhadap Trump pada Minggu (15/9) waktu setempat, setelah pihak Secret Service mengatakan telah menembaki seorang pria bersenjata di resor golf mantan presiden di Florida.
Baca juga : Trump Aman setelah Ada Suara Tembakan, Satu Tersangka Ditangkap
"JANGAN TAKUT! Saya aman dan sehat, dan tidak ada yang terluka. Terima kasih Tuhan!" kata Trump dalam sebuah pernyataan di situs web penggalangan dananya, seperti diwartakan Aljazeera.
“Namun, ada orang-orang di dunia ini yang akan melakukan apa pun untuk menghentikan kita. Saya tidak akan berhenti berjuang untuk Anda. Saya tidak akan pernah menyerah.”
“Saya akan selalu mencintai Anda karena mendukung saya,” pernyataan itu menambahkan. “Melalui perrsatuan, kita akan membuat Amerika hebat lagi.”
Baca juga : Donald Trump Setuju Diwawancarai FBI dalam Penyelidikan Percobaan Pembunuhan
FBI kini sedang menyelidiki upaya percobaan pembunuhan tersebut.
Trump sedang bermain golf di lapangan golfnya di West Palm Beach, tidak jauh dari kediamannya di Mar-a-Lago, selama seharian tidak menghadiri kampanye presiden.
Pada konferensi pers gabungan yang melibatkan FBI, Secret Service, dan pejabat setempat, pihak berwenang mengatakan bahwa seorang agen Secret Service, yang berada satu hole di depan Trump di lapangan golf, melihat seseorang dengan senjata api yang terletak di dekat batas resor dan melepaskan tembakan ke arahnya. (M-3)
PENGACARA Setya Novanto (Setnov), Maqdir Ismail membeberkan bukti baru yang meringankan hukuman menjadi 12,5 tahun penjara, dari sebelumnya 15 tahun yakni keterarangan FBI
Direktur FBI Kash Patel menegaskan perlindungan dalam negeri sebagai prioritas utama pasca serangan AS ke Iran.
Terkait potensi ancaman dalam negeri, Listyo belum bisa menyimpulkan. Menurutnya, hal itu bisa dipastikan setelah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi perihal surel ancaman bom itu.
Koordinasi juga membahas mengenai wilayah hukum untuk penanganan kasus tersebut.
Tersangka penembakan, Vance Boelter 57, saat ini masih dalam pelarian dan menjadi buruan utama aparat penegak hukum.
Keluarga di Georgia berpeluang melanjutkan gugatan terhadap FBI, setelah rumah mereka secara keliru digerebek delapan tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved