Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Hari Afro Sedunia, 15 September: Simak Sejarah, Timeline, dan Tujuannya!

Ernest Narus
15/9/2024 08:18
Hari Afro Sedunia, 15 September: Simak Sejarah, Timeline, dan Tujuannya!
Hari Afro Sedunia, yang diperingati setiap 15 September, bertujuan merayakan rambut alami orang-orang kulit hitam dan campuran(freepik)

HARI Afro Sedunia merupakan momen diperingati setiap 15 September. Peringatan ini merupakan momen perayaan untuk orang-orang berambut keriting, ikal, atau ikal alami dari ras kulit hitam atau campuran. 

Peringatan ini memiliki sejarah yang panjang. Berikut sejarahnya

Sejarah Hari Afro Sedunia

Dikutip dari nationaltoday, Hari Afro Sedunia diperingati setiap 15 September di seluruh dunia. Peringatan ini bermaksud merayakan rambut alami orang-orang dari ras kulit hitam dan campuran, menormalkan rambut afro, dan mencegah diskriminasi berdasarkan rambut.

Momen ini berawal saat orang Afrika diperbudak. Mereka dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan gaya rambut dan pakaian orang-orang umumnya. 

Tekstur rambut alami mereka dianggap lain dan tidak diinginkan. Bahkan setelah orang-orang yang diperbudak telah bebas, masyarakat memaksa untuk mengubah rambut alami mereka. 

Proses mengubah rambut keriting dan ikal alami menjadi rambut lurus dan halus tidaklah mudah. Bahkan saat ini, proses pelurusan dan penghalusan rambut yang sangat ikal membutuhkan zat-zat mahal yang harus digunakan oleh para profesional. Zat-zat kimia ini dapat menyebabkan luka bakar, rambut rontok, dan kerusakan pada rambut seiring berjalannya waktu.

Selain kerusakan fisik, orang-orang dengan rambut keriting alami juga menghadapi diskriminasi karena rambut mereka dianggap berantakan atau tidak terawat. Hal ini membuat orang-orang percaya rambut mereka tidak menarik dan menyebabkan kehilangan kesempatan kerja karena para pengusaha akan mendiskriminasi. 

Dengan munculnya gerakan Hak Sipil, semakin banyak orang kulit hitam mengadopsi gaya rambut afro sebagai gaya rambut yang sederhana dan mudah dirawat tanpa harus mengubah tekstur alami rambutnya.

Tahun 2016, Parlemen Inggris membahas petisi yang menyerukan penerimaan rambut Afro di sekolah. Perdebatan ini menandai langkah penting dalam mengatasi diskriminasi dan bias yang sering dihadapi orang-orang dengan rambut bertekstur Afro.

Berdasarkan hal tersebut, Michelle De Leon, seorang penata rambut dan pengusaha asal Inggris, mencetuskan Hari Afro Sedunia pada tanggal 15 September 2027. Visi De Leon adalah untuk mempromosikan penerimaan diri, menantang stereotip, dan mendorong percakapan positif seputar rambut bertekstur Afro.

Timeline Hari Afro Sedunia

  • Tahun 1800an : Orang Afrika Amerika mengubah tekstur rambut mereka agar lebih menyatu dengan rambut yang disukai masyarakat kulit putih.
  • Tahun 1960an: Dengan berkembangnya gerakan Black Pride, semakin banyak orang berkulit hitam yang menerima tekstur alami rambut mereka dan menata rambut mereka dengan gaya afro.
  • Tahun 1970an: Aktivis politik seperti Angela Davis, musisi seperti Jimi Hendrix, dan tokoh kulit hitam terkemuka lainnya dikenal dengan rambut afro besar mereka.
  • Tahun 1990an: Meskipun gaya rambut afro kurang populer pada tahun 1980-an, gaya rambut ini kembali populer pada tahun 1990-an dan 2000-an.

Tujuan Hari Afro Sedunia

Hari Afro Sedunia yang jatuh pada 15 September memiliki tujuan menghormati orang-orang dengan gaya rambut keriting, ikal dan ikal alami (bentuk Afro) yang melekat pada orang Afrika.

Selain itu, Hari Afro Sedunia juga menjadi momentum untuk menanamkan rasa bangga dan menghilangkan rasa malu pada orang-orang yang memiliki bentuk rambut afro. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya