Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PLO Kutuk Israel atas Tewasnya Aktivis Ezgi Eygi

Antara
08/9/2024 09:47
PLO Kutuk Israel atas Tewasnya Aktivis Ezgi Eygi
Ilustrasi kekerasan Israel.(AFP/Eyad BABA )

ORGANISASI Pembebasan Palestina (PLO) pada Sabtu (7/9/2024) mengutuk pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi, 26, oleh Israel sebagai upaya mengintimidasi dan menekan para pendukung perjuangan Palestina.

Dalam pernyataannya, departemen ekspatriat PLO mengatakan pembunuhan Eygi menyoroti kebrutalan dan kekerasan pendudukan Israel terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan mereka yang menentang tindakannya.

Organisasi itu menekankan bahwa pembunuhan tersebut ditujukan untuk mengintimidasi dan menekan dukungan bagi Palestina.

Baca juga : Italia Ingin Ajukan Rencana Rekonstruksi Gaza pada Sidang Umum PBB

PLO menganggap Tel Aviv sepenuhnya bertanggung jawab atas kematian Eygi, dan menyerukan tekanan internasional yang substansial terhadap Israel untuk menghentikan pelanggarannya terhadap hukum dan perjanjian internasional.

Sekretaris Jenderal PLO Hussein al-Sheikh menyerukan agar militer Israel diadili di pengadilan internasional dan menggambarkan pembunuhan tersebut sebagai kejahatan lain yang menambah kekejaman harian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan.

Organisasi tersebut juga menuntut kepatuhan terhadap resolusi internasional dan diakhirinya pendudukan.

Baca juga : Uni Eropa Disebut Pendukung Utama Otoritas Palestina

Eygi ditembak mati oleh pasukan Israel pada Jumat saat berpartisipasi dalam protes terhadap perluasan permukiman di kota Beita, dekat Nablus di Tepi Barat utara.

Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus Fouad Nafia menyatakan Eygi dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak di kepala dan dinyatakan meninggal meskipun telah dilakukan upaya resusitasi.

Masyarakat internasional, termasuk Turki, AS dan PBB, telah mengutuk pembunuhan Eygi.

Baca juga : Ehud Olmert Peringatkan Pemimpin Israel Soal Kekerasan Pemukim di Tepi Barat

Ketegangan semakin memuncak di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki seiring Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.  

Pasukan Israel pada Jumat (6/9) menarik diri dari kota Jenin setelah pengepungan selama 10 hari, dengan meninggalkan jejak kehancuran di belakangnya.

Dalam sebuah penyampaian pendapat penting pada Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel yang berlangsung selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah ilegal, dan menuntut evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (Ant/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya