Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Berpopulasi 98 Persen Muslim Tajikistan Larang Perempuan Berhijab, Ini Alasannya

Gana Buana
26/6/2024 15:45
Berpopulasi 98 Persen Muslim Tajikistan Larang Perempuan Berhijab, Ini Alasannya
Larangan perempuan muslim berhijab(Ilustrasi)

TAJIKISTAN telah mengesahkan undang-undang yang melarang penggunaan hijab di tempat-tempat umum, meskipun 98% dari populasi negara tersebut beragama Islam. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat identitas sekuler negara tersebut.

Presiden Emomali Rahmon telah menandatangani undang-undang tersebut pada awal Juni 2024, yang melarang hijab di institusi pendidikan, pemerintahan, dan tempat umum lainnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk mencegah radikalisasi dan mempromosikan sekularisme dalam kehidupan publik​.

Pemerintah Tajikistan mengklaim bahwa kebijakan ini diperlukan untuk menjaga keamanan nasional dan mencegah ekstremisme. Namun, langkah ini telah menuai kritik dari berbagai kelompok hak asasi manusia yang menyatakan bahwa larangan tersebut melanggar kebebasan beragama dan diskriminatif terhadap perempuan Muslim​.

Baca juga : 9 Tutorial Makeup Natural Hijab, Cocok untuk Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri

Kepala Badan Agama Nasional Tajikistan Sulaiman Davlatov menjelaskan bahwa undang-undang ini bukan ditujukan untuk menekan agama, tetapi untuk memastikan bahwa nilai-nilai sekuler tetap dominan dalam masyarakat Tajikistan. Dia juga menyebutkan bahwa wanita yang melanggar aturan ini akan diberi peringatan terlebih dahulu sebelum dikenakan sanksi lebih lanjut​.

Larangan hijab ini bukanlah yang pertama di Tajikistan. Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk membatasi simbol-simbol agama di ruang publik sejak beberapa tahun terakhir, termasuk melarang pria berjenggot panjang dan membatasi pendidikan agama bagi anak-anak​.

Keputusan ini diperkirakan akan memicu perdebatan lebih lanjut tentang kebebasan beragama dan hak asasi manusia di Tajikistan, serta meningkatkan ketegangan antara pemerintah dan komunitas Muslim di negara tersebut. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya