Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MAYORITAS negara-negara sepakat mendukung resolusi terkait keanggotaan Palestina di PBB. Resolusi yang digulirkan di Majelis Umum PBB tersebut didukung 143 negara dan hanya ditolak sembilan negara sementara 25 negara abstain dalam pemungutan suara, Jum'at (10/5).
Kondisi itu sebagai tanda semakin terisolasinya Israel di panggung dunia di tengah kekhawatiran global atas perang di Gaza dan besarnya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Resolusi itu diprakarsai oleh Uni Emirat Arab --atas nama Kelompok Arab-- dan ikut didorong oleh Turki bersama dengan 80 negara anggota PBB. Resolusi itu akan memberi Palestina lebih banyak hak dan keistimewaan di PBB.
Baca juga : Perang di Gaza Tidak akan Berhenti Meskipun Ada Resolusi Gencatan Senjata DK-PBB
Utusan Palestina, Riyad Mansour mengatakan pemungutan suara tersebut diadakan pada saat Rafah, kota paling selatan Gaza menghadapi serangan dari pasukan Israel.
“Saat ini, 1,4 juta warga Palestina di Rafah bertanya-tanya apakah mereka akan bertahan hidup dan bertanya-tanya ke mana mereka harus pergi selanjutnya. Tidak ada tempat lagi untuk pergi,” kata Mansour dilansir The Guardian.
“Saya telah berdiri ratusan kali di podium ini, seringkali dalam keadaan yang tragis, namun tidak ada yang sebanding dengan apa yang dialami rakyat saya saat ini, lanjutnya.
Baca juga : Resolusi DK PBB, Menlu: Pertama Kali Sebut Immidiate Casefire
Palestina pada 2011 menyampaikan permohonan sebagai anggota penuh PBB, namun tidak mendapat dukungan di Dewan Keamanan akibat veto AS. Namun, Palestina pada 2012 mendapatkan status sebagai pengamat non-anggota PBB.
Juru bicara misi untuk PBB, tersebut, Nathan Evans, yang memberikan suara menentang resolusi tersebut, memperingatkan bahwa mereka juga akan menggunakan hak vetonya lagi jika keanggotaan Palestina dikembalikan ke dewan keamanan untuk dilakukan pemungutan suara lagi. “Upaya untuk memajukan resolusi ini tidak mengubah kenyataan bahwa Otoritas Palestina saat ini tidak memenuhi kriteria keanggotaan PBB berdasarkan piagam PBB,” kata Nathan Evans.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan pengesahan itu membuktikan dukungan internasional yang besar bagi rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak mereka yang sah. Kemenlu Irak juga menyebutkan bahwa resolusi bersejarah itu meningkatkan hak-hak istimewa Negara Palestina di seluruh dunia. (Ant/Theguardian/P-5)
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
Perselisihan yang telah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja mengenai Kuil Preah Vihear mengalami peningkatan signifikan.
Indonesia mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan militer Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada Kamis (17/7).
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
“AS coordinated by the parties to the agreement and the mediators, the ceasefire in the Gaza Strip will begin at 8:30 a.m. on Sunday, January 19, local time in Gaza.”
DUTA Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menegaskan konflik di Jalur Gaza akan tetap menjadi prioritas utama selama presidensi negaranya di Dewan Keamanan PBB.
Indonesia menyesalkan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera tanpa syarat dan permanen di Jalur Gaza diveto oleh AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved