Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Indonesia National Single Window Dipaparkan di Sidang Organisasi Maritim Internasional

Haufan Hasyim Salengke
11/4/2024 14:02
Indonesia National Single Window Dipaparkan di Sidang Organisasi Maritim Internasional
Delegasi Indonesia dalam sidang 48th Facilitation Committee Meeting yang digelar International Maritime Organization (IMO)((Dok. Dirjen Perhubungan Laut))

INDONESIA National Single Window (INSW) dipaparkan dalam sidang 48th Facilitation Committee Meeting (FAL 48) yang resmi digelar oleh Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO), 8 hingga 12 April, di Markas Besar IMO di London, Inggris. 

Atase Perhubungan pada KBRI London, Barkah Bayu Mirajaya, menambahkan keterlibatan Indonesia dalam Sidang IMO FAL ke-48 sangat penting. Hal ini mengingat luasnya perairan Indonesia serta banyaknya kapal domestik dan dari seluruh dunia yang singgah dengan membawa muatan kontainer dan kargo lainnya, di mana terhadap kapal-kapal tersebut dan pelabuhan di Indonesia akan berlaku peraturan internasional yang dibahas dalam forum FAL tersebut.

Keterlibatan aktif Delegasi RI yang berkesinambungan dalam sidang-sidang IMO serta working group-nya merupakan salah satu cara mempromosikan Indonesia, terutama dalam rangka merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Selain itu, hal ini merupakan bentuk peran aktif Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan (Council) IMO.

Baca juga : Potensi Pembayaran Asuransi Maritim Terbesar setelah Keruntuhan Jembatan di Baltimore

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai maritime administration menjadi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan administrasi pemerintah pada IMO dan/atau lembaga internasional di bidang pelayaran lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting, menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama kementerian/lembaga lain yang hadir dalam sidang ini akan memaparkan mengenai INSW. INSW memiliki layanan lebih luas dibandingkan Maritime Single Window (MSW) sebagai salah satu topik yang dibahas dalam Sidang IMO FAL 48.

"Dengan adanya harmonisasi dan standardisasi antarkementerian/lembaga, Indonesia memaparkan NSW secara komprehensif untuk menunjukan kepada negara anggota IMO lainnya bahwa INSW ini sangat membantu jalannya arus logistik yang efisien," ujar Ginting dikutip, Kamis (11/4).

Baca juga : Houthi Yaman Rudal Kapal AS Star Iris di Laut Merah

Lebih lanjut, Ginting menjelaskan bahwa INSW dimaksudkan untuk mendukung penyederhanaan tata niaga ekspor-impor, integrasi proses bisnis, perizinan berusaha, peningkatan pengawasan PNBP, hingga billing system pada titik temu antarmoda transportasi, seperti pelabuhan. INSW diharapkan nantinya dapat mencakup seluruh proses sepanjang rantai pasok (supply chain).

“INSW ini turut mendukung pengembangan ekosistem logistik nasional,” ucap Ginting. Hal ini sangat penting, mengingat sudah 264 wilayah kantor pelabuhan di Indonesia yang telah menerapkan Inaportnet sebagai salah satu bagian penting dalam pembangunan MSW yang terintegrasi dalam sistem INSW, khususnya SSM Pengangkut di tahun 2024. 

Penerapan Inaportnet di pelabuhan merupakan komitmen Indonesia untuk menerapkan sistem online guna mempermudah kegiatan layanan kedatangan dan/atau keberangkatan sarana pengangkut termasuk bongkar/muat barang di pelabuhan. Namun demikian, hal ini perlu terus ditingkatkan dan diperluas agar dapat dicapai harmonisasi sistem di antara seluruh institusi di semua negara, sehingga selayaknya mendapat perhatian yang serius dari semua pemangku kepentingan di pelabuhan.

Sebagai informasi, delegasi Indonesia yang hadir pada Sidang IMO FAL 48 sebagai bentuk kolaborasi antarkementerian/lembaga dalam penerapan MSW di Indonesia terdiri dari perwakilan KBRI di London, Rifanie Komara mewakili Ditjen Hubla Kemenhub, Dedi Abdulhadi dari Lembaga National Single Window, dan Dirut PT Pelabuhan Cilegon Mandiri Muhammad Willy mewakili badan usaha pelabuhan. 

Pelaksanan Sidang IMO FAL 48 yang bertepatan dengan masa libur Idulfitri tidak mengurangi peran aktif delegasi RI di kancah dunia. (B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik