Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA perusahaan asuransi raksasa Lloyd's of London mengatakan ambruknya jembatan utama di Baltimore setelah ditabrak kapal kargo, bisa mengakibatkan pembayaran asuransi maritim terbesar yang pernah ada.
"Terasa seperti kerugian yang sangat besar, potensialnya merupakan kerugian asuransi maritim terbesar yang pernah ada, tetapi tidak di luar parameter yang kami rencanakan," kata ketua Bruce Carnegie-Brown kepada CNBC.
"Kami mulai menggunakan sumber daya dalam antisipasi bahwa ini akan menjadi klaim yang sangat besar bagi industri," tambahnya.
Baca juga : Enam Orang Dinyatakan Hilang dalam Ambruknya Jembatan di Baltimore
Enam dari delapan anggota kru konstruksi diyakini telah tewas dalam kejadian tersebut, yang terjadi pada dini hari Selasa.
Dengan lalu lintas kapal di Pelabuhan Baltimore dihentikan setelah kecelakaan, para ahli telah memperingatkan tentang efek ekonomi berantai, terutama secara lokal.
Baltimore adalah pelabuhan penanganan kendaraan terbesar di negara itu, termasuk mobil dan peralatan pertanian berat, menurut Menteri Transportasi Pete Buttigieg. Nilai sekitar US$100 hingga US$200 juta melalui pelabuhan setiap harinya.
Baca juga : 3 Crane Tiba untuk Membersihkan Puing-Puing Jembatan Baltimore
Selain ribuan pekerja di pelabuhan, Gubernur Maryland Wes Moore memperingatkan dalam wawancara sebelumnya bahwa lebih dari 140.000 orang dapat terdampak secara tidak langsung oleh gangguan.
Carnegie-Brown mengatakan kepada CNBC bahwa akan ada klaim untuk kapal, kargo, dan jembatan, tetapi adalah "dampak-dampak tingkat kedua" yang akan menjadi besar.
"Banyak bisnis akan terganggu," katanya, mencatat bahwa rantai pasokan akan terganggu oleh kapal-kapal yang terjebak di dalam pelabuhan dan yang awalnya mencoba mendapatkan akses.
Baca juga : Pemulihan Jembatan Baltimore dan Pelabuhan Butuh Waktu Lama
"Dampak-dampak tingkat kedua tersebut akan memakan waktu untuk diatasi," tambahnya.
Sebuah tim tugas gangguan rantai pasokan pemerintah AS bertemu pada hari Rabu untuk membahas dampak potensial pada rantai pasokan regional dan nasional, menyusul keruntuhan jembatan, kata pernyataan dari Gedung Putih.
Sejak keruntuhan Jembatan Francis Scott Key, "Gedung Putih dan agensi federal telah terlibat secara ekstensif dengan industri, operator kapal laut, pelabuhan, dan serikat buruh untuk meminimalkan gangguan saat pengiriman dialihkan sementara Pelabuhan Baltimore ditutup untuk lalu lintas kapal," tambah Gedung Putih. (AFP/Z-3)
Natalie Portman menjelajahi sejarah keluarganya selama pengambilan gambar di Baltimore, Amerika Serikat.
Otoritas memperingatkan membutuhkan waktu yang lama agar pelabuhan Baltimore bisa dibuka kembali, setelah ditabrak kapal kargo.
Dua pekerja konstruksi ditemukan tewas di perairan pelabuhan Baltimore setelah jembatan tempat mereka bekerja ambruk akibat tabrakan kapal kargo besar.
Runtuhnya jembatan utama di Baltimore akibat tabrakan kapal kargo telah menyebabkan gangguan serius dalam rantai pasokan dan aktivitas pelabuhan.
Keenam orang yang hilang diyakini merupakan bagian dari kru konstruksi yang sedang mengerjakan jembatan berlubang ketika jembatan tersebut ditabrak sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
PT Jasaraharja Putera menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda penerapan ketentuan pembagian biaya atau co-payment dalam produk asuransi kesehatan.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan pengelolaan risiko di masa depan dengan menggunakan instrumen keuangan berbentuk asuransi.
Kinerja unggul dan daya saing perusahaan dalam industri asuransi umum nasional.
Public liability Insurance atau Asuransi Tanggung Gugat merupakan bentuk perlindungan penting bagi sektor jasa, khususnya di area publik seperti parkir.
OJK mendorong adanya pembagian beban atau cost sharing antara perusahaan asuransi dengan peserta melalui skema copayment.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved