Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, melancarkan kritik pada Senin terhadap "pemerasan, ultimatum, ancaman" Barat terhadap negara, seperti Rusia dan sekutunya Kuba, tempat dia memulai kunjungan Latin Amerika.
Lavrov, yang juga akan mengunjungi Venezuela dan Brasil, tuan rumah pertemuan menteri luar negeri G20, mengatakan kepada rekan sejawatnya di Kuba, Bruno Rodriguez, kedua negara tersebut adalah korban dari "tekanan ilegal" dari AS dan sekutunya.
"Realitas dunia multipolar... memprovokasi reaksi agresif dari Amerika Serikat dan negara-negara minoritas dunia lain yang dengan segala cara ingin mempertahankan dominasi, hegemoni, dan diktat mereka," ujarnya.
Baca juga : Ini Pesan Jokowi di Hadapan Lavrov dan Blinken
"Cara yang digunakan oleh perwakilan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk tujuan ini bukanlah diplomasi, melainkan pemerasan, ultimatum, ancaman, penggunaan kekuatan militer kasar, dan sanksi."
AS telah menjaga embargo perdagangan terhadap Kuba sejak revolusi yang dipimpin Fidel Castro enam dekade yang lalu, dan memberlakukan sanksi ketat terhadap Rusia setelah invasi Ukraina.
"Kuba mengetahui dengan sangat baik apa itu tekanan ilegal: embargo total yang hanya Amerika Serikat bela sebagai tindakan yang sah," kata Lavrov, dalam kunjungannya yang kesembilan ke Kuba.
Baca juga : Menlu AS Batalkan Pertemuan dengan Menlu Rusia tentang Ukraina
"Bagi semua anggota masyarakat dunia lainnya, hal ini tidak dapat diterima. Namun, itu tidak menghentikan Washington," tambahnya.
Rusia dan Kuba telah memperkuat hubungan sejak 2022, dengan Moskow yang semakin terisolasi mencari mitra diplomatik dan perdagangan baru.
Pada November 2022, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pergi ke Moskow untuk bertemu dengan rekan sejawatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga : Ukraina Minta Bantuan Rekonstruksi ke Jepang
Dan pada April 2023, Diaz-Canel meyakinkan Moskow akan "dukungan tanpa syarat" Kuba dalam "konfrontasinya dengan Barat." Kuba tidak pernah mengkritik serangan Rusia terhadap tetangganya itu.
Kuba, yang berada di bawah embargo AS sejak 1962, menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam tiga dekade, dan telah menerima minyak dari Rusia untuk membantu mengatasi kekurangan bahan bakar yang parah.
Kuba dan Uni Soviet adalah sekutu dekat selama Perang Dingin, tetapi kerjasama itu berakhir secara tiba-tiba pada 1991 dengan pembubaran blok Soviet.
Baca juga : Trump Membela Kontribusinya terhadap NATO Meski Menuai Kritik
Saat mereka bekerja untuk memperbaiki hubungan, sekutu ini telah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang konstruksi, teknologi informasi, perbankan, gula, transportasi, dan pariwisata.
Menurut data Rusia, pertukaran komersial dengan Kuba mencapai US$450 juta pada tahun 2022, dengan 90% dari jumlah tersebut dalam penjualan minyak dan minyak kedelai ke Havana.
Pada September lalu, Kuba mengumumkan telah melakukan penangkapan terkait dugaan perdagangan warganya untuk berperang bagi Rusia di Ukraina.
Baca juga : Paket Bantuan Ukraina Senilai US$60 Miliar Melewati Pemungutan Suara Proses di Senat AS
Tidak ada informasi tambahan mengenai penyelidikan tersebut yang telah dikemukakan sejak saat itu.
Lavrov akan bertemu dengan Diaz-Canel sebelum pergi ke Venezuela pada Selasa dan kemudian Brasil untuk menghadiri pertemuan G20. (AFP/Z-3)
Baca juga : Biden Kecam Komentar Trump Terkait NATO sebagai "Mengerikan dan Berbahaya"
MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pemahaman yang lebih baik tentang konflik Ukraina.
MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendesak dilakukan penyelidikan atas tuduhan Israel bahwa beberapa staf UNRWA bekerja sama dengan kelompok Hamas Palestina.
Rusia menyambut baik kunjungan para menlu negara OKI yang merupakan tindak lanjut dari KTT Bersama OKI-Liga Arab yang dilaksanakan di Riyadh pada 11 November.
MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyampaikan terima kasih kepada Korea Utara karena telah mendukung perangnya di Ukraina.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ASEAN bukan tempat yang tepat untuk berperang antarproxy.
Pertemuan Prabowo dan Silva usai KTT BRICS juga menjadi sinyal rencana Indonesia membuka pasar baru di negara-negara Amerika Latin, dengan menjadikan Brasil sebagai pintu gerbangnya.
Xi Jinping kritik hegemonisme global, sindir AS usai jeda perang dagang, dan tegaskan kerja sama Tiongkok dengan Amerika Latin.
Namun, pemilihannya bersejarah, ia menjadi paus pertama dari Amerika Latin dan anggota pertama ordo Jesuit yang memimpin Gereja Katolik.
PT Pertamina (Persero) terus menjajaki peluang kerja sama pengembangan hulu migas di negara-negara Amerika Latin dan Karibia atau Latin America and the Caribbean (LAC)
AS dan 10 negara Amerika Latin menolak pengumuman validasi Mahkamah Agung Venezuela atas hasil pemilu 2024 yang memenangkan Nicolas Maduro sebagai presiden.
Claudia Sheinbaum membuat sejarah dengan menjadi presiden perempuan pertama, dan presiden pertama berdarah Yahudi, di negara mayoritas Katolik. Bagaimana pandangannya terhadap Palestina?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved