Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, melancarkan kritik pada Senin terhadap "pemerasan, ultimatum, ancaman" Barat terhadap negara, seperti Rusia dan sekutunya Kuba, tempat dia memulai kunjungan Latin Amerika.
Lavrov, yang juga akan mengunjungi Venezuela dan Brasil, tuan rumah pertemuan menteri luar negeri G20, mengatakan kepada rekan sejawatnya di Kuba, Bruno Rodriguez, kedua negara tersebut adalah korban dari "tekanan ilegal" dari AS dan sekutunya.
"Realitas dunia multipolar... memprovokasi reaksi agresif dari Amerika Serikat dan negara-negara minoritas dunia lain yang dengan segala cara ingin mempertahankan dominasi, hegemoni, dan diktat mereka," ujarnya.
Baca juga : Ini Pesan Jokowi di Hadapan Lavrov dan Blinken
"Cara yang digunakan oleh perwakilan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk tujuan ini bukanlah diplomasi, melainkan pemerasan, ultimatum, ancaman, penggunaan kekuatan militer kasar, dan sanksi."
AS telah menjaga embargo perdagangan terhadap Kuba sejak revolusi yang dipimpin Fidel Castro enam dekade yang lalu, dan memberlakukan sanksi ketat terhadap Rusia setelah invasi Ukraina.
"Kuba mengetahui dengan sangat baik apa itu tekanan ilegal: embargo total yang hanya Amerika Serikat bela sebagai tindakan yang sah," kata Lavrov, dalam kunjungannya yang kesembilan ke Kuba.
Baca juga : Menlu AS Batalkan Pertemuan dengan Menlu Rusia tentang Ukraina
"Bagi semua anggota masyarakat dunia lainnya, hal ini tidak dapat diterima. Namun, itu tidak menghentikan Washington," tambahnya.
Rusia dan Kuba telah memperkuat hubungan sejak 2022, dengan Moskow yang semakin terisolasi mencari mitra diplomatik dan perdagangan baru.
Pada November 2022, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel pergi ke Moskow untuk bertemu dengan rekan sejawatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga : Ukraina Minta Bantuan Rekonstruksi ke Jepang
Dan pada April 2023, Diaz-Canel meyakinkan Moskow akan "dukungan tanpa syarat" Kuba dalam "konfrontasinya dengan Barat." Kuba tidak pernah mengkritik serangan Rusia terhadap tetangganya itu.
Kuba, yang berada di bawah embargo AS sejak 1962, menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam tiga dekade, dan telah menerima minyak dari Rusia untuk membantu mengatasi kekurangan bahan bakar yang parah.
Kuba dan Uni Soviet adalah sekutu dekat selama Perang Dingin, tetapi kerjasama itu berakhir secara tiba-tiba pada 1991 dengan pembubaran blok Soviet.
Baca juga : Trump Membela Kontribusinya terhadap NATO Meski Menuai Kritik
Saat mereka bekerja untuk memperbaiki hubungan, sekutu ini telah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang konstruksi, teknologi informasi, perbankan, gula, transportasi, dan pariwisata.
Menurut data Rusia, pertukaran komersial dengan Kuba mencapai US$450 juta pada tahun 2022, dengan 90% dari jumlah tersebut dalam penjualan minyak dan minyak kedelai ke Havana.
Pada September lalu, Kuba mengumumkan telah melakukan penangkapan terkait dugaan perdagangan warganya untuk berperang bagi Rusia di Ukraina.
Baca juga : Paket Bantuan Ukraina Senilai US$60 Miliar Melewati Pemungutan Suara Proses di Senat AS
Tidak ada informasi tambahan mengenai penyelidikan tersebut yang telah dikemukakan sejak saat itu.
Lavrov akan bertemu dengan Diaz-Canel sebelum pergi ke Venezuela pada Selasa dan kemudian Brasil untuk menghadiri pertemuan G20. (AFP/Z-3)
Baca juga : Biden Kecam Komentar Trump Terkait NATO sebagai "Mengerikan dan Berbahaya"
"Sekarang kita melihat invasi dimulai dan Rusia telah memperjelas penolakannya terhadap diplomasi, tidak masuk akal untuk melanjutkan pertemuan itu saat ini."
Putin dan Lavrov dianggap bertanggung jawab atas kematian orang-orang di Ukraina, sehingga Uni Eropa akan membekukan aset Eropa milik keduanya
Menliu Dmytro Kuleba telah mendarat di Antalya untuk melakukan pembicaraan tentang Rusia menghentikan permusuhannya dan mengakhiri perangnya melawan Ukraina.
Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia menentang setiap pemberontakan atau pengkhianatan untuk kepentingan AS dan negara-negara di Eropa.
Menlu Lavrov akan menghadiri serangkaian pertemuan yang diselenggarakan oleh Tiongkok untuk membahas cara-cara untuk membantu Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa kunjungan Lavrov untuk memperluas kerja sama dengan kawasan Eurasia dan Kaukasus.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
Setelah membintangi kemenangan 3-0 PSG atas Nice awal pekan ini, Di Maria menyampaikan lewat media sosial dan tampaknya menyindir keputusan Scaloni yang tidak memanggilnya.
Skuad asuhan Lionel Scaloni tidak tampil di level terbaik, tetapi eksekusi Messi sudah cukup untuk menandai start positif Los Albicelestes menuju Qatar dua tahun mendatang.
Robinho pada 2017 dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara oleh pengadilan Italia atas dugaan keterlibatannya dalam pemerkosaan seorang perempuan berusia 22 tahun pada 2013.
Queiroz menerima tawaran melatih Kolombia pada Februari 2019. Total ia memimpin dalam 18 pertandingan dengan raihan sembilan kemenangan, lima kali imbang, dan empat kali kalah.
KONFEDERASI Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL), Senin (31/5) memutuskan memindahkan lokasi penyelanggaraan Copa America 2021 ke Brasil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved