Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMERIKA Serikat (AS) dan sejumlah negara lain sedang membentuk kekuatan baru untuk melindungi kapal-kapal yang transit di Laut Merah. Keamanan di wilayah itu terganggu oleh serangan drone dan rudal balistik yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Beberapa perusahaan pelayaran dunia memerintahkan kapal tidak memasuki Selat Bab el-Mandeb sampai situasi keamanan dapat diatasi. “Oleh karena itu, hari ini saya mengumumkan pembentukan Operation Prosperity Guardian, sebuah inisiatif keamanan multinasional baru yang penting," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan Selasa (19/12) pagi, di Bahrain.
Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol akan bergabung dengan AS dalam misi baru ini. Beberapa negara akan melakukan patroli bersama sementara yang lain memberikan dukungan intelijen di wilayah selatan Laut Merah dan Teluk Aden.
Baca juga: Houthi Yaman Kembali Serang 2 Kapal Tujuan Israel di Laut Merah
Beberapa negara lain juga telah setuju untuk terlibat dalam operasi tersebut tetapi memilih untuk tidak disebutkan namanya secara publik, kata seorang pejabat pertahanan yang tidak mau disebutkan namanya ketika membahas rincian tambahan dari misi baru tersebut yang belum diumumkan secara resmi ke publik.
Terdapat 39 negara anggota KKP 153, namun para pejabat masih berupaya untuk menentukan negara mana yang akan berpartisipasi dalam upaya terbaru ini. Secara terpisah, AS juga telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap serangan tersebut.
Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan serangan Houthi yang menargetkan kapal komersial yang secara sah transit di perairan internasional terus mengancam hak dan kebebasan navigasi, keamanan maritim internasional, dan perdagangan internasional.
Baca juga: Mesir Pantau Ketegangan di Laut Merah setelah Serangkaian Aksi Houthi Yaman
Ke-15 anggota dewan KKP 153 membahas ancaman Houthi secara tertutup pada hari Senin tetapi tidak mengambil tindakan segera. Tiga kapal perang AS, USS Carney dan USS Mason, kapal perusak Angkatan Laut telah bergerak melalui Selat Bab el-Mandeb setiap hari untuk membantu mencegah dan menanggapi serangan dari Houthi.
Langkah untuk memperluas operasi ini terjadi setelah tiga kapal komersial diserang oleh rudal yang ditembakkan oleh Houthi dukungan Iran di Yaman pada 3 Desember. Serangan-serangan itu adalah bagian dari meningkatnya kampanye kekerasan yang juga mencakup drone bersenjata dan lainnya yang diluncurkan ke arah kapal perang AS.
Sampai saat ini AS belum melakukan serangan balik terhadap kelompok Houthi dukungan Iran yang beroperasi di Yaman atau menargetkan senjata atau situs militan lainnya. (France24/Z-6)
Houthi menegaskan bahwa tindakan mereka di laut hanya menargetkan kapal-kapal Israel.
INGGRIS mengirim HMS Diamond, kapal perang keduanya ke Teluk pada Kamis (30/11), sebagai tanggapan atas pembajakan kapal di wilayah Timur Tengah dalam merespons serangan Israel di Gaza.
Houthi akan menargetkan entitas pendudukan Zionis dengan pukulan yang menyakitkan dan tegas.
Kapal perusak Amerika Serikat (AS) menembak jatuh beberapa drone pada Minggu (4/12) saat membantu kapal komersial di Laut Merah yang menjadi sasaran serangan dari Yaman.
Program Pangan Dunia (WFP) menghentikan distribusi makanan umumnya di Yaman Utara karena terbatasnya dana dan perselisihan pendapat dengan otoritas setempat.
Kelompok Huthi di Yaman yang didukung Iran mengatakan pada Rabu (6/12) bahwa mereka telah menembakkan rudal ke Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved