Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOMISARIS Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi menekankan perlunya kerja sama dan mengambil sikap bersama dalam menghadapi tantangan iklim. Menurutnya, peran pemuka dan tokoh agama sangat diperlukan dan akan sangat efektif dalam mengatasi masalah iklim ini.
Hal itu ia kemukakan di Paviliun Iman pada hari kedua atau Sabtu (2/12) di 28th Conference of the Parties (COP28). Pada hari kedua ini digelar tujuh sesi diskusi.
"Ulama yang memiliki otoritas dalam komunitas mereka adalah pihak yang paling layak untuk menyebarkan kesadaran iklim ini kepada mereka," ujarnya.
Presiden World Wide Fund for Nature Dr. Adel Negm juga menyampaikan bahwa transformasi perilaku masyarakat berkontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan.
Sehingga, perlu dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka untuk mengatasi krisis iklim secara nyata dan efektif. Sesi dialog pertama membahas tentang koordinasi pendanaan secara adil jika terjadi kerugian dan kerusakan.
Para peserta mengemukakan bahwa lembaga-lembaga keagamaan sesungguhnya berada di garis depan dalam menghadapi berbagai tantangan. Para peserta juga menyatakan diperlukan investasi dalam adaptasi iklim, peningkatan ketahanan iklim, dan mengoptimalkan peringatan dini krisis iklim dalam rangka menekan kerugian yang mungkin dialami masyarakat pada saat bencana iklim terjadi.
Sesi dialog kedua membicarakan penguatan kesadaran terhadap planet bumi di lingkungan perguruan tinggi.
Para peserta mengungkapkan bahwa banyak masyarakat di dunia yang menderita kerawanan pangan dan buruknya akses terhadap sumber daya alam di satu sisi, sementara ada masyarakat maju menderita akibat konsumsi dan limbah yang berlebihan di sisi lain. Kontradiksi ini merupakan salah satu tantangan mendasar dalam mencapai kenetralan iklim di Bumi.
Sedangkan sesi dialog ketiga, membahas pengalaman lembaga dan pemuka keagamaan dalam bidang lingkungan, termasuk tukar menukar pengalaman masing-masing.
Para peserta menekankan adanya keperluan mendesak bagi tokoh perempuan untuk meningkatkan kerja sama dan menyatukan upaya dalam menghadapi krisis iklim.
Sesi dialog keempat berfokus pada peran agama dalam mendukung komitmen menghentikan penyebaran bahan bakar tradisional. Sementara sesi dialog kelima membahas hubungan agama dan alam sebagai mitra dalam memulihkan ruang hijau dengan alam terbarukan, dan solusi berbasis alam. Para peserta menekankan perlunya mengingatkan negara akan dimensi moral dan etika dalam melindungi planet Bumi.
Pada diskusi itu dibahas bagaimana para pemuka agama dan umat beragama dapat menjadi pendorong utama dalam mengatasi tantangan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Sesi diskusi itu juga meninjau kontribusi penting yang telah dilakukan oleh pemuka dan tokoh agama untuk upaya restorasi di komunitas yang rentan terhadap perubahan iklim.
baca juga: Pertemuan Pemimpin Agama Dunia Hasilkan Deklarasi Abu Dhabi tentang Perubahan Iklim
Kegiatan hari kedua Paviliun Lintas Agama di COP28, diakhiri dengan sesi dialog yang membahas tentang peran pemuda dalam isu adaptasi dan peran organisasi keagamaan dalam mendukung upaya pemuda di bidang ini.
Para peserta menekankan pentingnya mengoptimalkan peran pemuda di bidang iklim dengan menunjukkan bahwa mencapai kemajuan dalam aksi iklim akan berkontribusi dalam menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan taraf hidup jutaan orang, terutama kaum muda.
Paviliun Iman pada COP28 diadakan menyusul penyelenggaraan sejumlah acara dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Hukama Muslimin (MHM) dalam mendukung upaya global di bidang iklim.
Di antaranya, yang terbaru, adalah penyelenggaraan Pertemuan Puncak Pemuka dan Tokoh Agama Sedunia untuk Iklim di Abu Dhabi, PEA, 6–7 November 2023.
Pertemuan puncak tersebut dihadiri oleh sejumlah besar pemuka dan tokoh agama, perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat agama, dan menghasilkan Seruan Abu Dhabi untuk Iklim” yang ditandatangani oleh 28 pemuka agama, termasuk salah satunya dari Indonesia. (N-1)
Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk mengimplementasikan target-target iklim dalam FOLU Net Sink 2030, dengan estimasi sebesar USD 14.5 miliar.
Grant Thornton menjelaskan perlu adanya langkah konkret dari perusahaan seperti perlunya memulai investasi dalam teknologi hijau, dan energi terbarukan.
Semua orang harus punya akses pada air bersih dan untuk ketahanan pangan. Karenanya perlu disiapkan policy yang mengikuti kebutuhan dan dinamika global, serta implementasinya perlu dilakukan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka (UT) Jakarta Imam Pesuwaryantoro bagaimana mendorong hilirisasi sampah plastik secara virtula pada COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
kesadaran bahwa momen kesempatan dalam menanggulangi perubahan iklim itu harus diambil.
Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan Second NDC untuk target penurunan emisi yang lebih ambisius yang rencananya akan disampaikan 2025.
Salah satu tokoh yang menekankan pentingnya sikap keterbukaan umat Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dari Barat ialah Buya Hamka.
Meski menghadapi tantangan global yang sama, ASEAN memiliki keunggulan kompetitif, khususnya dari sisi demografi dan arus perdagangan.
ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.
Acara ini dimaknai sebagai capaian tonggak kepemimpinan dan praktisi muda yang telah menyelesaikan serangkaian pembelajaran intensif selama hampir 6 bulan.
Pemimpin yang sukses di era digital bukan hanya mereka yang menguasai teknologi, tetapi juga yang mampu membentuk budaya kerja yang agile dan kolaboratif.
LAN merilis Indonesia Leadership Outlook 2025 yang mengulas tantangan para pemimpin tahun ini. 3 tantangan utama adalah integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved