Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOMISARIS Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi menekankan perlunya kerja sama dan mengambil sikap bersama dalam menghadapi tantangan iklim. Menurutnya, peran pemuka dan tokoh agama sangat diperlukan dan akan sangat efektif dalam mengatasi masalah iklim ini.
Hal itu ia kemukakan di Paviliun Iman pada hari kedua atau Sabtu (2/12) di 28th Conference of the Parties (COP28). Pada hari kedua ini digelar tujuh sesi diskusi.
"Ulama yang memiliki otoritas dalam komunitas mereka adalah pihak yang paling layak untuk menyebarkan kesadaran iklim ini kepada mereka," ujarnya.
Presiden World Wide Fund for Nature Dr. Adel Negm juga menyampaikan bahwa transformasi perilaku masyarakat berkontribusi besar terhadap pelestarian lingkungan.
Sehingga, perlu dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka untuk mengatasi krisis iklim secara nyata dan efektif. Sesi dialog pertama membahas tentang koordinasi pendanaan secara adil jika terjadi kerugian dan kerusakan.
Para peserta mengemukakan bahwa lembaga-lembaga keagamaan sesungguhnya berada di garis depan dalam menghadapi berbagai tantangan. Para peserta juga menyatakan diperlukan investasi dalam adaptasi iklim, peningkatan ketahanan iklim, dan mengoptimalkan peringatan dini krisis iklim dalam rangka menekan kerugian yang mungkin dialami masyarakat pada saat bencana iklim terjadi.
Sesi dialog kedua membicarakan penguatan kesadaran terhadap planet bumi di lingkungan perguruan tinggi.
Para peserta mengungkapkan bahwa banyak masyarakat di dunia yang menderita kerawanan pangan dan buruknya akses terhadap sumber daya alam di satu sisi, sementara ada masyarakat maju menderita akibat konsumsi dan limbah yang berlebihan di sisi lain. Kontradiksi ini merupakan salah satu tantangan mendasar dalam mencapai kenetralan iklim di Bumi.
Sedangkan sesi dialog ketiga, membahas pengalaman lembaga dan pemuka keagamaan dalam bidang lingkungan, termasuk tukar menukar pengalaman masing-masing.
Para peserta menekankan adanya keperluan mendesak bagi tokoh perempuan untuk meningkatkan kerja sama dan menyatukan upaya dalam menghadapi krisis iklim.
Sesi dialog keempat berfokus pada peran agama dalam mendukung komitmen menghentikan penyebaran bahan bakar tradisional. Sementara sesi dialog kelima membahas hubungan agama dan alam sebagai mitra dalam memulihkan ruang hijau dengan alam terbarukan, dan solusi berbasis alam. Para peserta menekankan perlunya mengingatkan negara akan dimensi moral dan etika dalam melindungi planet Bumi.
Pada diskusi itu dibahas bagaimana para pemuka agama dan umat beragama dapat menjadi pendorong utama dalam mengatasi tantangan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Sesi diskusi itu juga meninjau kontribusi penting yang telah dilakukan oleh pemuka dan tokoh agama untuk upaya restorasi di komunitas yang rentan terhadap perubahan iklim.
baca juga: Pertemuan Pemimpin Agama Dunia Hasilkan Deklarasi Abu Dhabi tentang Perubahan Iklim
Kegiatan hari kedua Paviliun Lintas Agama di COP28, diakhiri dengan sesi dialog yang membahas tentang peran pemuda dalam isu adaptasi dan peran organisasi keagamaan dalam mendukung upaya pemuda di bidang ini.
Para peserta menekankan pentingnya mengoptimalkan peran pemuda di bidang iklim dengan menunjukkan bahwa mencapai kemajuan dalam aksi iklim akan berkontribusi dalam menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan taraf hidup jutaan orang, terutama kaum muda.
Paviliun Iman pada COP28 diadakan menyusul penyelenggaraan sejumlah acara dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Hukama Muslimin (MHM) dalam mendukung upaya global di bidang iklim.
Di antaranya, yang terbaru, adalah penyelenggaraan Pertemuan Puncak Pemuka dan Tokoh Agama Sedunia untuk Iklim di Abu Dhabi, PEA, 6–7 November 2023.
Pertemuan puncak tersebut dihadiri oleh sejumlah besar pemuka dan tokoh agama, perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat agama, dan menghasilkan Seruan Abu Dhabi untuk Iklim” yang ditandatangani oleh 28 pemuka agama, termasuk salah satunya dari Indonesia. (N-1)
COP merupakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim bagi pemimpin dunia yang mendiskusikan langkah-langkah dalam mengatasi perubahan iklim di masa depan.
Operasional Kantor Wali Kota Melbourne telah 100% menggunakan energi terbarukan, terkait hal ini Jakarta dapat belajar dari Melbourne.
Jakarta terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai kota global dunia, salah satunya Tokyo.
PARA menteri lingkungan hidup dari negara-negara G20 gagal menyepakati target pemangkasan emisi. Kondisi serupa juga menerpa isu penting lainnya untuk mengatasi perubahan iklim
Uni Eropa bersedia untuk mengambil "langkah-langkah tambahan" untuk membantu negara-negara berkembang, terutama dalam hal kerusakan iklim.
Sejak menjadi Paus pada 2013, pastor berusia 86 tahun itu telah menjadikan masalah lingkungan hidup sebagai perhatian utamanya.
INDUSTRI perhotelan di Indonesia memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang. Di baliknya, terdapat sosok-sosok pemimpin yang menjadi teladan. Salah satunya ialah Christian Jacob.
Calon pemimpin yang didukung adalah orang-orang yang sudah melewati fit n proper test, secara detail.
PAKAR politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al Hamdi mengatakan pelanggaran netralitas dalam pemilihan pemimpin sulit untuk dihilangkan.
Memerhatikan UMKM ini perlu sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan warga yang nanti akan dipimpinnya.
PEMIMPIN yang mampu mengayomi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi sebagai dampak perubahan di berbagai sektor kehidupan.
Penangkapan tersebut menyusul penggerebekan di sebuah kompleks Jerusalem, tempat para korban yang diduga telah diisolasi dari keluarga mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved