Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
PEMERINTAH Afrika Selatan (Afsel) akan menarik kembali semua diplomatnya dari Israel untuk menunjukkan keprihatinannya atas situasi pembantaian warga Gaza, Palestina.
Afsel juga mengatakan posisi duta besar Israel untuk negara tersebut menjadi semakin tidak dapat dipertahankan setelah para diplomat Zionis itu meremehkan kritik Afsel terhadap genosida di Gaza.
“Pemerintah Afrika Selatan telah memutuskan untuk menarik semua diplomatnya di Tel Aviv untuk berkonsultasi,” kata Khumbudzo Ntshavheni, seorang menteri di kantor kepresidenan, mengatakan pada konferensi pers tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga : Afrika Selatan Desak Mahkamah Internasional Bertindak Hentikan Kebiadaban Israel
Kelompok Islam Palestina Hamas yang menguasai Gaza, menyerbu perbatasan Gaza dengan Israel pada 7 Oktober, hingga menewaskan sekitar 1.400 orang. Pejabat Israel menyebut Hamas juga menyandera lebih dari 240 orang.
Sejak itu, Israel tanpa henti membombardir Gaza dan mengirimkan pasukan darat. Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 10.000 orang tewas, sebagian besar warga sipil.
Afsel telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina, dan Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa sering mengaitkannya dengan perjuangan mereka melawan apartheid.
Baca juga : Israel Tidak Gubris Putusan Mahkamah Internasional soal Genosida di Gaza
Menteri Luar Negeri Naledi Pandor mengatakan penarikan kembali para diplomat tersebut adalah hal wajar.
Menurutnya, para utusan tersebut akan memberikan petunjuk lengkap kepada pemerintah sebagai dasar keputusan yang akan membantu apakah hubungan Afsel dengan Israel akan tetap berlanjut atau tidak.
“Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina dan kami yakin respons Israel telah menjadi hukuman kolektif,” kata Pandor.
Baca juga : Dendam, Israel Hentikan Penerbangan ke Afrika Selatan
“Kami merasa penting untuk memberikan sinyal kekhawatiran Afrika Selatan sambil terus menyerukan penghentian (permusuhan) secara komprehensif.”
Sebelumnya, Ntshavheni menuduh duta besar Israel Eliav Belotsercovsky, membuat komentar yang menghina warga Afrika Selatan, termasuk anggota pemerintah, yang berbicara menentang bencana yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
"Kementerian luar negeri telah diinstruksikan untuk menyampaikan ketidaksenangan pemerintah Afrika Selatan terhadap duta besar melalui saluran diplomatik," katanya.
Baca juga : ICJ Akui Hak Warga Palestina di Gaza untuk Dilindungi
“Kami merasa penting untuk memanggil duta besar,” tambah Pandor.
“Sepertinya ada praktik aneh di antara beberapa duta besar di Afrika Selatan, bahwa mereka hanya bisa mengatakan apa yang mereka suka. Saya tidak tahu apakah itu karena negara tersebut adalah negara Afrika dan mereka tidak menghormati kami, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak boleh kami toleransi."
Bulan lalu, Pandor membantah bahwa dia menyatakan dukungannya terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober melalui panggilan telepon dengan pemimpin kelompok tersebut, yang menurutnya berfokus pada bantuan kemanusiaan. (AFP/Z-4)
Brasil berencana bergabung dengan Afrika Selatan untuk menggugat Israel melakukan genosida di Gaza.
KELOMPOK Den Haag yang diketuai bersama oleh Kolombia dan Afrika Selatan akan menggelar pertemuan darurat tingkat menteri di ibu kota Kolombia, Bogota, pada 15-16 Juli mendatang.
Presiden AS Donald Trump serang Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa terkait penganiyaan petani kulit putih.
Kawah Vredefort menjadi yang tertua di sejarah dunia. Kawah Vredefort dianggap sebagai kawah tumbukan terbesar yang pernah terverifikasi di Bumi, dengan diameter lebih dari 300 kilometer.
Jet plasma Inkathazo membentang lebih dari 3 juta tahun cahaya, lebih besar 32 kali lipat dari ukuran Bima Sakti.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang membekukan bantuan luar negeri ke Afrika Selatan karena kebijakan kontroversial.
Rekaman CCTV, memperlihatkan Arya masih beraktivitas membuang sampah dalam kantong plastik hitam pada Senin malam, 7 Juli 2025 sekitar pukul 23.24 WIB.
Diplomat muda itu ditemukan meninggal oleh penjaga indekos pada 8 Juli lalu di kamar indekosnya di Jakarta dengan kondisi kepala terlilit lakban.
Penyidik membutuhkan waktu untuk memastikan apakah bukti-bukti dan petunjuk yang telah dikumpulkan sejauh ini mengarah pada dugaan tindak pidana atau tidak.
Hingga kini penyebab kematian diplomat Kemenlu itu belum diketahui, apakah bunuh diri atau korban pembunuhan.
Reonald mengatakan, penyidik berhati-hati dalam menyimpulkan penyebab kematian korban. Saat ini pihak kepolisan masih menunggu hasil pemeriksaan laboraturium forensik.
Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki kepolisian saat ini, Bambang meyakini bahwa proses visum dan analisis forensik seharusnya tidak memakan waktu lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved