Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Indonesia Desak Dunia Berikan Kemerdekaan Palestina

Cahya Mulyana
19/10/2023 19:20
Indonesia Desak Dunia Berikan Kemerdekaan Palestina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku geram dengan kebiadaban Israel(AFP)

PEMERINTAH Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku geram dengan kebiadaban Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina. Pengeboman tiada henti oleh Negeri Zionis tersebut merenggut lebih dari 3.500 nyawa warga Palestina, menghambat evakuasi rakyat Indonesia serta menargetkan rumah sakit.

"Indonesia tidak bisa berdiam diri melihat situasi kemanusiaan yang memprihatinkan Gaza. Indonesia mengutuk keras agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga sipil di Jalur Gaza yang terkepung dan seluruh wilayah Palestina yang diduduki," kata Retno dalam keterangan usai menghadiri pertemuan Organisasi Kerja sama Islam (OKI), di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (19/10).

Indonesia, kata dia, mengutuk keras penyerangan Israel terhadap RS Al-Ahli itu menyebabkan ratusan korban sipil. Perintah evakuasi Israel terhadap 22 rumah sakit di Gaza tidak manusiawi dan bertentangan dengan hal tersebut hukum humaniter internasional, dan harus diabaikan.

Baca juga: BTS Army Indonesia bersama Human Initiative Galang Dana untuk Bantu Palestina

"Upaya mengevakuasi warga negara kami gagal dan gagal lagi karena situasi tersebut," katanya.

Pertemuan OKI seharusnya tidak hanya mengirimkan pesan yang kuat, namun juga memobilisasi dukungan internasional untuk mengakhiri situasi mengerikan di Gaza. Tiga hal yang harus keluar dari pertemuan ini.

Baca juga: Tiga Pesan Indonesia untuk Hentikan Konflik Israel-Palestina

Pertama, mengakhiri siklus kekerasan sekarang juga. OKI harus memanfaatkan segala cara yang mungkin untuk mendesak gencatan senjata segera.

"Karena DK PBB tidak mampu melakukan hal tersebut, maka OKI harus mendesak UNGA untuk mengadakan sesi khusus darurat untuk mengumpulkan internasional yang lebih kuat mendukung," jelasnya.

Kedua, memastikan jalannya akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan. Memblokir akses terhadap listrik, air, dan bahan bakar, dan hukuman kolektif terhadapnya warga sipil dilarang dalam hukum internasional.

Setiap detik sangat berarti sebelum bangsa Palestina dihancurkan, dirampas haknya hak dasar untuk hidup. OKI harus segera menyerukan semua pihak terkait untuk menciptakan kemanusiaan koridor di Gaza, dan memastikan hukum kemanusiaan internasional dihormati.

"Kita juga harus menolak seruan untuk menggusur penduduk Jalur Gaza," tegasnya.

Ketiga, mengatasi akar penyebab konflik. Perdamaian abadi tidak akan pernah tercapai tanpa adanya perbaikan rakyat Palestina.

OKI harus mendesak adanya proses perdamaian yang berarti untuk terus mencapai tujuan tersebut solusi dua negara, sebagai satu-satunya jalan ke depan. "Saya ingin mengingatkan kita lagi. Bahwa perjuangan Palestina adalah alasan utama keberadaan OKI. Jika ada waktu bagi OKI untuk membuktikan penyebabnya, maka tidak ada waktu lain selain sekarang," paparnya.

OKI harus bertindak bersama sekarang. Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan Israel dan negara lain untuk memusnahkannya persoalan Palestina, menghapuskan hak hidup rakyat Palestina.

"Dan jangan biarkan Israel menyelesaikan pendudukannya terhadap tanah Palestina," pungkasnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya