Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Xi dan Putin, Dua Kamerad yang Kini Semakin Akrab

Adiyanto
17/10/2023 10:25
Xi dan Putin, Dua Kamerad yang Kini Semakin Akrab
Xi Jinping dan Putin saat bertemu di Moskow, pada 21 Maret 2023(Pavel Byrkin / SPUTNIK / AFP)

Sepuluh tahun lalu, Xi Jinping dan Vladimir Putin bertemu di Bali. Kini, setelah satu dekade, pemimpin Tiongkok dan Rusia itu akan bertemu lagi di Beijing pada Rabu (18/10) untuk lebih memperdalam persahabatan antara kedua negara.

Kedua pemimpin itu mempunyai ikatan pribadi yang kuat. Xi menyebut Presiden Rusia itu sebagai sahabat terbaik dan Putin menghargai Xi sebagai mitra yang dapat diandalkan.

Hubungan kedua negara tetap terjalin meskipun hubungan mereka dengan negara-negara Barat semakin sulit selama satu dekade terakhir, seperti invasi Rusia yang terus berlanjut ke Ukraina. Tiongkok sendiri menolak untuk mengutuk tindakan tersebut.

Putin mendarat di Beijing sebelum pukul 09:30 pada Selasa. Pihak Kremlin mengatakan dia akan bertemu Xi untuk melakukan pembicaraan pada hari berikutnya.

Kehadirannya di forum KTT tersebut bukan hanya merupakan perjalanan luar negeri yang jarang dilakukan pemimpin Rusia tersebut, namun juga merupakan kesempatan untuk memberi penghormatan kepada inisiatif infrastruktur Sabuk dan Jalan yang menjadi inisiatif pemerintahan Xi.

“Kehadiran delegasi Rusia di Beijing penting bagi Moskow,” kata Alicja Bachulska, pakar kebijakan luar negeri Tiongkok di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa.

“Ini akan melegitimasi Rusia di arena internasional dengan menciptakan citra positif bahwa Putin tidak sepenuhnya terisolasi dalam konteks perang,” katanya kepada AFP.

Sejak bertemu di Bali, persahabatan Xi dan Putin semakin erat.  Xi mengajak Putin naik kereta berkecepatan tinggi melintasi Tiongkok pada 2018. Putin kemudian membalasnya mengajak koleganya itu berlayar menyusuri sungai pada kunjungan Xi berikutnya ke Rusia.

Pada tahun 2019, pemimpin Rusia tersebut bahkan mengadakan pesta ulang tahun untuk Xi, dan mengejutkannya dengan es krim di sebuah konferensi di Tajikistan.

Kehidupan kedua pria ini memiliki beberapa kesamaan. Mereka lahir hanya dengan selisih beberapa bulan pada awal tahun 1950-an dan keduanya memiliki anak perempuan.

Mereka adalah produk dari dua raksasa sosialis, Xi adalah keturunan keluarga komunis revolusioner dan Putin adalah mantan perwira intelijen Soviet.

Keduanya dihantui oleh runtuhnya Uni Soviet. Bagi Putin, itu merupoakan sebuah bencana geopolitik besar dan bagi Xi, peristiwa itu sebagai peringatan bagi Partai Komunis Tiongkok.

Keduanya kini mengusung tema revitalisasi nasional sambil menekan perbedaan pendapat selama bertahun-tahun kekuasaan mereka yang semakin lama semakin tak tertandingi. Mereka kini sebagai penyeimbang terhadap hegemoni Amerika Serikat. (AFP/M-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya