Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Jokowi Dorong Solidaritas dan Kerja Sama Konkrit atasi Permasalahan Laut

Indriyani Astuti
11/10/2023 09:40
Presiden Jokowi Dorong Solidaritas dan Kerja Sama Konkrit atasi Permasalahan Laut
Tiga hal yang didorong Presiden Joko Widodo yang harus dicapai dari KTT AIS Forum.(Youtube - Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mendorong tiga hal yang dapat dicapai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang digelar, Rabu (11/10), di Bali Nusa Dua Conference Center, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Pertama, Jokowi menyebut solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas menjadi prinsip dan pegangan bersama negara-negara kepulauan. Kedua, prioritas pada kerja sama konkret. Ketiga, kerangka kerja sama yang tangguh dan dinamis untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan.

Jokowi juga menyampaikan Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah momentum bersejarah KTT pertama AIS Forum. Sebuah forum untuk penguatan kolaborasi antarnegara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut.

Baca juga: Keanekaraman Laut Menjadi Tema Gala Dinner KTT AIS Forum 

"Laut bukanlah pemisah antardaratan, tapi laut justru pemersatu antardaratan. Laut justru perekat dan penghubung antardaratan," ujar Jokowi di depan para pimpinan negara yang hadir.

Sebagai sesama negara kepulauan dan pulau, menurut Presiden Jokowi terlepas dari negara itu besar atau kecil, maju atau berkembang, para anggota KTT AIS berbagi tantangan kompleks bersama yang saling berkaitan dalam masalah laut seperti kenaikan permukaan laut, tata kelola sumber daya laut, dan pencemaran laut.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Pimpin KTT AIS Forum Hari Ini

"Jika kita membuang sampah di daratan, belum tentu sampah tersebut berpindah ke daratan di belahan dunia yang lain. Tapi jika kita membuang sampah di lautan, maka sampah itu sangat bisa sampai ke daratan manapun di dunia," terang Jokowi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi segala permasalahan tersebut, menurutnya kolaborasi dan solidaritas negara kepulauan dan negara pulau sangat penting untuk menghasilkan langkah-langkah strategis, konkret, dan taktis dalam penyelesaian masalah bersama. KTT AIS, imbuhnya, merupakan kesempatan untuk menetapkan arah kolaborasi. 

Ia juga menuturkan bahwa Indonesia akan selalu menyuarakan kepentingan negara kepulauan dan kepentingan negara berkembang secara konsisten. Baik di forum KTT G20 tahun lalu, maupun di KTT ASEAN, dan KTT AIS tahun ini.

"Indonesia juga berkomitmen menyiapkan dana hibah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan negara kepulauan dan negara berkembang," tutur Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh negara yang hadir untuk terus menjalin kesatuan dan terus menjalin kolaborasi walaupun di tengah kondisi dunia yang terbelah. "Let us work and work together. Dengan ini saya nyatakan KTT pertama forum negara-negara kepulauan dan negara pulau dibuka," ucapnya.

Tahun ini, KTT AIS Forum mengusung tema "Fostering Collaboration, Enabling Innovation, for our Ocean and Our Future". Sesuai tujuan AIS Forum, yang menjadi wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi masalah global terkait kelautan, setiap delegasi akan menyampaikan pernyataan sikap negara atau organisasi masing-masing.

Diharapkan, KTT AIS Forum menghasilkan Leaders’ Declaration of The Archipelagic and Island States Forum 2023. Deklarasi ini menyatakan komitmen negara pulau dan kepulauan untuk bekerja sama mengatasi masalah-masalah bersama seperti perubahan iklim, pembangunan ekonomi biru, polusi laut, dan tata kelola laut untuk mencapai kesejahteraan dan keberlanjutan demi generasi mendatang.

Sesuai daftar undangan, KTT AIS Forum 2023 juga dihadiri oleh Deputi Perdana Menteri Fiji dan Tonga, serta para menteri dari Maladewa, Marshall Islands, Palau, Seychelles, Singapura, Solomon Islands, Sri Lanka, dan Papua Nugini. Sementara itu, delegasi dari Cabo Verde, Selandia Baru, dan Madagaskar pun hadir, dipimpin oleh pejabat setingkat wakil menteri. Sedangkan Irlandia, Jepang, Siprus, Samoa, Malta, Inggris, Saint Lucia, Cook Islands, Filipina, Suriname, dan Bahrain, mengutus duta besar mereka.

Hadir juga di KTT AIS Forum 2023, wakil dari empat organisasi internasional, yaitu Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan Badan Program Pembangunan PBB atau yang lebih dikenal sebagai UNDP.

KTT AIS Forum 2023 akan ditutup dengan makan siang bersama, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 12.30 WITA. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya