Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Vegetasi kering, suhu yang mencapai rekor tertinggi, dan angin kencang memicu kebakaran hutan besar-besaran di Provinsi Alberta, Kanada Bagian Barat tahun ini. Bahkan luas kebakaran tahun ini telah mencapai 10 kali lipat lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kita sudah mengalami kebakaran seluas 390.000 hektar (963.710 acre). Jadi ini sudah 10 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya dan kita baru saja memulai," kata Danielle Smith, Perdana Menteri Provinsi Alberta, Rabu, (10/5).
"Ini adalah peristiwa yang luar biasa (dan) belum pernah terjadi sebelumnya, dan saya pikir inilah yang harus kita persiapkan di masa depan," tambahnya.
Baca juga: Dihantam Kebakaran Hutan, Kanada Evakuasi 30 Ribu Penduduk
Sekitar 30.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka sementara ratusan petugas pemadam kebakaran bekerja untuk mengendalikan kobaran api.
"Ini adalah tahun yang luar biasa karena akumulasi area yang terbakar sangat cepat, begitu juga dengan jumlah kebakaran yang sangat besar pada waktu yang bersamaan," sebut Yan Boulanger, seorang spesialis kebakaran hutan di kementerian sumber daya alam Kanada, kepada AFP.
Sebagian besar kebakaran berasal dari manusia, termasuk puntung rokok, api unggun yang tidak dipadamkan dengan baik atau kadang-kadang tindakan jahat. Musim semi adalah waktu yang berisiko untuk kebakaran di daerah tersebut, karena tidak ada salju yang tersisa di tanah dan sebelum tanaman menjadi hijau.
Baca juga: Sepertiga Kawasan Hutan Amazon Rusak karena Aktivitas Manusia
"Kami berakhir dengan semak belukar yang sangat kering dan pepohonan yang juga sangat mudah terbakar, karena tidak memiliki daun," terang Boulanger.
Suhu Ekstrem
Di Ibu Kota Provinsi Edmonton, suhu udara mencapai 28,9 derajat Celcius (84 derajat Fahrenheit) pada tanggal 1 Mei, mengalahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa sebelumnya yaitu 26,7 derajat Celcius (80 derajat Fahrenheit) yang terjadi hampir seabad yang lalu. Lebih jauh ke utara, suhu mencapai 32,2C (89,9F) di Fort McMurray pada hari Kamis.
Ditambah lagi dengan angin kencang yang dipicu oleh perbedaan suhu yang khas antara bagian utara yang dingin dan bagian selatan yang lebih hangat.
"Ini adalah badai yang sempurna," kata Lang.
Boulanger menambahkan bahwa jika kondisinya tetap ekstrim, ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Kebakaran besar sebelumnya pada tahun 2016 mengganggu produksi di wilayah pasir minyak di dekat Fort McMurray, yang memukul perekonomian negara.
"Kebakaran itu membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk dipadamkan,” pungkas Boulanger. (AFP/Z-9)
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved