Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Arab Saudi  Evakuasi 150 Orang dari Sudan

Cahya Mulyana
23/4/2023 12:08
Arab Saudi  Evakuasi 150 Orang dari Sudan
Personel militer Arab Saudi membagikan permen kepada orang-orang yang berhasil diselamatkan dari Sudan.(AFP/SPA)

LEBIH dari 150 warga Arab Saudi, termasuk diplomat dan pejabat asing, berhasil diselamatkan dari Sudan. Mereka telah tiba Jeddah sebagai kloter pertama penyelamatan yang diumumkan sejak pertempuran di Sudan meletus.

"Evakuasi dilakukan oleh Angkatan Laut kerajaan dengan dukungan cabang militer lainnya," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan.

Kemenlu Arab Saudi mengatakan, terdapat 91 warga Arab Saudi dan sekitar 66 warga negara dari 12 negara lain, dari Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Tunisia, Pakistan, India, Bulgaria, Bangladesh, Filipina, Kanada, dan Burkina Faso.

"Arab Saudi bekerja untuk menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan warga negara asing sebelum keberangkatan mereka ke negara masing-masing," tambah pernyataan itu.

Stasiun Televisi Al-Ekhbariya milik pemerintah Arab Saudi merilis beberapa video kapal perang yang mendekati pelabuhan Jeddah. Para pengungsi diterima pejabat dan tentara yang membagikan permen, pada kesempatan liburan Idul Fitri yang menandai akhir bulan suci Ramadan.

Perempuan dan anak-anak yang memegang bendera Saudi juga terlihat turun dari salah satu kapal. Di antara mereka yang tiba di Jeddah kemarin, ada awak pesawat penumpang Saudi yang terkena tembakan saat bersiap lepas landas dari Khartoum pada awal pertempuran, 15 April, menurut Al-Ekhbariya.

Penyiar mengatakan, para pengungsi diangkut dalam konvoi kendaraan ke Port Sudan, tempat mereka naik kapal ke Jeddah. Itu adalah evakuasi warga sipil pertama dari Sudan sejak kekerasan meletus di sana seminggu lalu.

Sebelumnya, tentara Sudan mengatakan, pemimpinnya Abdel Fattah al-Burhan telah menerima panggilan dari para pemimpin beberapa negara untuk memfasilitasi dan menjamin keamanan untuk mengevakuasi warga dan misi diplomatik.

Disebutkan bahwa evakuasi diperkirakan akan dimulai dalam beberapa jam mendatang. Mereka menambahkan, Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Tiongkok berencana untuk menerbangkan warga negara mereka keluar dari Khartoum menggunakan jet militer.

Bentrokan meletus pada 15 April antara pasukan yang setia kepada Burhan dan wakilnya yang menjadi saingannya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang kuat.

Keduanya adalah mantan sekutu merebut kekuasaan dalam kudeta 2021, tetapi kemudian jatuh dalam perebutan kekuasaan yang sengit.

Konflik yang sebagian besar terjadi di Khartoum, telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Tembakan senjata berat, ledakan keras, dan jet tempur meraung di banyak bagian ibu kota negara tersebut. (Malay Mail/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya