Rabu 12 April 2023, 20:55 WIB

Babak Baru Hubungan Iran-Saudi

Cahya Mulyana | Internasional
Babak Baru Hubungan Iran-Saudi

AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi

 

DELEGASI Iran tiba di Arab Saudi pada Rabu (12/4), menandai babak baru hubungan kedua negara yang sempat hancur selama tujuh tahun. Kedatangan delegasi utusan Teheran itu untuk membuka jalan bagi pembukaan kembali misi diplomatik dan menormalkan hubungan.

Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah delegasi Saudi melakukan kunjungan serupa ke Teheran setelah pertemuan bersejarah di Tiongkok.

"Delegasi Iran tiba di Riyadh pada untuk mengunjungi dan membuka kembali kedutaan dan konsulat Iran sesuai dengan kesepakatan baru-baru ini antara kedua negara," lapor kantor berita resmi Iran IRNA.

Baca juga : Iran Buka Lagi Kantor Kedutaan di Arab Saudi

Satu tim Iran akan melakukan perjalanan ke Jeddah untuk mempersiapkan pembukaan kembali konsulat dan perwakilannya di Organisasi Kerjasama Islam. Tim Iran yang lain akan tetap berada di Riyadh untuk membuka kembali kedutaan.

Presiden Iran Ebrahim Raisi telah diundang ke Arab Saudi, menurut Teheran, yang akan menjadi kunjungan pertama sejak Mohammad Khatami pergi pada 1999.

Baca juga : Dekati Tiongkok, Arab Saudi Mulai Berpaling dari AS

Kesibukan aktivitas diplomatik kedua negara mengikuti pengumuman penting bulan lalu yang ditengahi Tiongkok bahwa Iran dan Arab Saudi, yang telah mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik di sekitar Timur Tengah, akan bekerja untuk melanjutkan hubungan.

Riyadh memutuskan hubungan pada 2016 setelah pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Saudi setelah eksekusi ulama Syiah Saudi Nimr al-Nimr, satu dari serangkaian titik nyala antara musuh lama.

Sejak pengumuman 10 Maret, menteri luar negeri kedua negara telah bertemu di Tiongkok dan delegasi teknis Saudi bertemu dengan kepala protokol Iran di Teheran pekan lalu.

Arab Saudi juga bernegosiasi dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran, delapan tahun setelah meluncurkan intervensi militer yang bertujuan untuk menggulingkan mereka dari kekuasaan di tetangganya yang miskin.

Duta Besar Saudi Mohammed Al-Jaber melakukan perjalanan ke Sanaa, ibu kota yang dikuasai pemberontak Yaman.

Dia berharap dapat menstabilkan gencatan senjata yang telah berakhir dan bekerja menuju solusi politik yang komprehensif antara Houthi dan pemerintah yang digulingkan.

Arab Saudi mengumpulkan koalisi multinasional untuk melawan Houthi pada tahun 2015, setelah pemberontak menguasai Sanaa dan sebagian besar negara, memaksa pemerintah untuk melarikan diri.

Kondisi ini telah menjadi medan pertempuran utama perang proksi Riyadh dengan Teheran, yang juga mencakup konflik di Suriah, Irak, dan Lebanon.

Analis mengatakan Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, ingin keluar dari perang delapan tahun untuk fokus pada proyek-proyek domestik yang bertujuan mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada energi. (AFP/Z-4)

Baca Juga

DOK IST

WNI di AS dan Kanada Canangkan Bulan Ganjar

👤Budi Ernanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 13:45 WIB
Sejumlah WNI di luar negeri yakin dunia internasional seluruhnya mendukung Ganjar...
AFP/Nick Agro.

Taylen Biggs Influencer Mode Baru Usia 10 Tahun

👤Wisnu Arto Subari 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:55 WIB
Taylen Biggs memiliki hampir 1,5 juta pengikut di TikTok dan Instagram. Lemari pakaiannya penuh dengan pakaian desainer dan punya jadwal 15...
AFP

Kerajaan Bisnis Trump Terancaman dalam Persidangan Penipuan New York

👤Thalatie K Yani 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:40 WIB
Persidangan kasus penipuan yang melibatkan Donald Trump dan kedua putranya itu berpotensi mengancam kerajaan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya