Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DIPLOMAT Senior Tiongkok Wang Yi mengecam Amerika Serikat (AS) karena menilai berlebihan temuan balon udara. Beijing menyebut klaim Washington bahwa balon itu diterbangkan untuk misi mata-mata merupakan sikap yang terlalu histeris dan absurd.
Berbicara pada pertemuan para pemimpin dunia di Konferensi Keamanan Muenchen, Wang mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden memiliki persepsi yang salah arah tentang Beijing. Dia menuduh AS mencoba mencoreng negaranya dengan isu balon itu.
Pada saat yang bersamaan Washington menerapkan kebijakan yang bertentangan dengan paradigmanya sendiri seperti dalam perdagangan bebas.
Baca juga: Militer AS Sebut Temukan Sensor dari Balon Mata-Mata Tiongkok
"Ada banyak balon dari banyak negara di langit. Apakah kamu ingin menurunkannya satu per satu?," tanya Wang.
Ia meminta pemerintah AS tidak berlebihan dalam menyikapi isu balon. Sebaliknya, Washington yang mengirimkan balon mata-mata untuk mengawasi Beijing.
"Kami mendesak AS untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak masuk akal hanya untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik mereka sendiri," ungkapnya.
Washington berada dalam keadaan waspada sejak balon putih besar dari Beijing terlihat di atas sejumlah situs senjata nuklir rahasia. AS pun menembak jatuh salah satunya di lepas pantai timur pada 4 Februari.
Beijing membantah menggunakan balon itu untuk misi mata-mata dan mengklarifikasi pesawat itu untuk penelitian cuaca. Selanjutnya, Wang menuduh Washington mengirim balon spionase sendiri ke wilayahnya namun telah dibantah oleh AS.
Pertengkaran itu membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba-tiba membatalkan kunjungan ke Tiongkok. Blinken juga berada di Muenchen tanpa ada kabar pertemuan dengan perwakilan Beijing.
Washington, kata Wang, memiliki pandangan yang salah tentang Tiongkok sebagai tantangan geopolitik yang serius dan ancaman bagi AS.
"Ini adalah persepsi yang salah tentang Tiongkok dan dengan persepsi ini, AS menggunakan segala cara untuk mencoreng dan menekan Tiongkok, dan mengkooptasi negara lain untuk melakukan hal yang sama," katanya.
Wang menuduh AS menggunakan 100% kebijakan perlindungan dari Tiongkok, serta mengedepankan tindakan sepihak dalam kebijakan ekonominya sendiri seperti Undang-Undang Chips.
"Kami berharap pihak AS akan mengambil sikap pragmatis dan proaktif terhadap China dan bekerja sama dengan Tiongkok untuk mengembalikan hubungan bilateral kami untuk menerima jalur perkembangan yang baik," tambahnya.
Jangan membuat kesalahan yang sama
Setelah empat tahun hubungan AS-Tiongkok memanas sejak era Presiden Donald Trump, Presiden AS Joe Biden mengkaji ulang hubungan dengan Beijing yang dia gambarkan sebagai pesaing terbesar Washington.
Ketegangan kedua negara meningkat tahun lalu setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Hubungan Beijing-Washington akan kembali diuji dengan kunjungan pejabat tinggi Pentagon tiba di Taiwan dalam waktu dekat.
Invasi Rusia ke Ukraina juga membuat kekuatan Barat mewaspadai hubungan antara pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Wakil Presiden AS Kamala Harris menggarisbawahi bahwa AS mengkhawatirkan Beijing telah memperdalam hubungannya dengan Moskow sejak perang di Ukraina dimulai.
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Beijing mengawasi dengan cermat untuk melihat harga yang dibayar Rusia, atau hadiah yang diterimanya atas agresinya.
"Apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok," katanya.
Stoltenberg juga mengatakan serbuan Moskow telah mengungkap bahaya ketergantungan Eropa yang berlebihan pada rezim otoriter dan harus menjadi pelajaran karena benua itu mengorientasikan hubungan dengan Beijing.
“Kita seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Tiongkok dan rezim otoriter lainnya,” dia mengingatkan. (AFP/OL-1)
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal menilai bahwa saat ini negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait tarif AS tak akan mudah.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
JURU Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto menyatakan pemerintah akan berusaha seoptimal mungkin untuk negosiasi tarif dengan AS.
BALERINA asal Indonesia, Jade Princessa Nugroho, dikontrak Ballet Vero Beach di kota Vero Beach, Florida, Amerika Serikat, sebagai fellow dancer sejak Agustus 2023 sampai dengan sekarang.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sebanyak delapan orang tewas dan 13 selamat ketika balon udara di Brasil mengalami kebakaran.
Petugas dari dua polres tersebut juga menyita puluhan petasan berbagai ukuran yang diduga akan diledakkan,
KEBIASAAN menerbangkan balon udara tradisional sebagai hiburan masyarakat usai lebaran disebut sangat membahayakan penerbangan pesawat, sehingga perlu dilarang.
BALON pembawa sampah yang dikirim dari Korea Utara (Korut) ditemukan di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel) di Pusat Kota Seoul.
Korea Utara telah menerbangkan lebih banyak balon pembawa sampah melintasi perbatasan antar-Korea. Bahkan satu balon jatuh di kompleks kepresidenan Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Polres Pekalongan Kota, Jawa Tengah sita 80 balon udara, 13 tungku dan 308 petasan dari operasi yang dilancarkan di berbagai kawasan di daerah Pantura tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved