Sabtu 11 Februari 2023, 16:16 WIB

Gempa Turki Timbulkan Pertanyaan tentang Standar Kualitas Bangunan

Ferdian Ananda Majni | Internasional
 

Apartemen yang telah lama mereka beli dengan uang tabungan, hias dan buat nyaman kini menjadi timbunan puing setelah gempa dahsyat menghantam Turki.

Bangunan-bangunan itu ada yang baru dan lama, beberapa di antaranya baru dibangun enam bulan yang lalu dan kini hancur berantakan. Yang lainnya rata seperti panekuk beton.

Belum diketahui secara pasti tingkat kerusakan akibat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter dan gempa susulan yang tak henti-hentinya terjadi, sehingga menyebabkan bencana di Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 23.000 orang.

Jumlah korban tewas di Turki terus bertambah setiap harinya. Bersamaan dengan itu, muncul pula kemarahan atas mengapa di negara yang memiliki banyak garis patahan dan sejarah guncangan besar, kualitas bangunannya sangat buruk sehingga bangunan-bangunannya hancur berantakan seperti kertas.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Turki

Para ahli mengatakan bahwa Turki memiliki peraturan untuk mencegah bencana seperti itu.

Namun, peraturan tersebut hanya diterapkan secara longgar oleh perusahaan-perusahaan konstruksi, yang mana perusahaan-perusahaan terbesar di antaranya sering kali dekat dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Para pejabat mengatakan bahwa 12.141 bangunan hancur atau rusak parah di Turki.

"Karena gempa pertama sangat besar, kerusakan sudah diperkirakan, tapi bukan jenis kerusakan seperti yang Anda lihat sekarang," kata Mustafa Erdik, seorang profesor di Universitas Bogazici yang berbasis di Istanbul.

Bahkan jika sebuah bangunan runtuh, orang-orang biasanya dapat bersembunyi sampai tim penyelamat dapat menyelamatkan mereka.

Namun kali ini, tambahnya, bangunan-bangunan mengalami keruntuhan yang sangat besar.

"Lantai-lantainya menumpuk satu sama lain," kata Erdik, yang juga merupakan bagian dari Yayasan Gempa Bumi Turki. Bahkan peluang untuk ditemukan para korban dalam keadaan hidup sangat kecil. (AFP/Fer/OL-09)

Baca Juga

AFP

Anjing Biden Kembali Gigit Paspampres

👤Cahya Mulyana 🕔Rabu 27 September 2023, 09:35 WIB
Peliharaan Presiden AS Joe Biden, Commander Biden, kembali menggigit secret service di Gedung Putih, Senin...
AFP

Retno: Senjata Nuklir Harus Dimusnahkan

👤Cahya Mulyana 🕔Rabu 27 September 2023, 09:30 WIB
Menlu Retno Marsudi mengatakan ASEAN berkomitmen menorong upaya global pelucutan dan non-proliferasi...
AFP

Ketua DPR Kanada Mundur Usai Hormat ke Veteran Nazi Ukraina

👤Cahya Mulyana 🕔Rabu 27 September 2023, 09:10 WIB
Ketua Parlemen Kanada Anthony Rota mengundurkan diri beberapa hari setelah merayakan veteran Ukraina yang berjuang untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya