Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Korban tewas akibat runtuhnya jembatan gantung era kolonial di negara bagian Gujarat barat India telah meningkat menjadi 132 orang. Menurut para pejabat, ketika petugas penyelamat bekerja sepanjang malam, menyisir sungai Machhu untuk mencari korban selamat.
Menteri dalam negeri Gujarat, Harsh Sanghavi mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah korban tewas meningkat dari 68 pada Minggu menjadi 132 pada Senin pagi saat operasi pencarian berlanjut.
Departemen Informasi Gujarat mengatakan sekitar 177 orang kini telah diselamatkan, sementara 19 orang menerima perawatan medis.
Jembatan di Morbi, sebuah kota sekitar 200 km (120 mil) barat kota utama Gujarat, Ahmedabad, dibangun selama pemerintahan Inggris pada abad ke-19 dan telah ditutup untuk renovasi selama hampir enam bulan sebelum dibuka kembali untuk umum minggu lalu.
Ratusan wisatawan yang merayakan Diwali atau festival lampu dan liburan Chhath Puja, berada di jembatan setinggi 230 meter itu ketika ambruk pada hari Minggu, menurut media setempat.
Tayangan televisi menunjukkan lusinan orang berpegangan pada kabel dan sisa-sisa jembatan yang terpelintir ketika tim darurat berjuang untuk menyelamatkan mereka.
Beberapa memanjat struktur yang rusak untuk mencoba menuju ke tepi sungai, sementara yang lain berenang ke tempat yang aman. Beberapa anak termasuk di antara para korban.
Prateek Vasava, yang berenang ke tepi sungai setelah jatuh dari jembatan, mengatakan kepada saluran berita berbahasa Gujarati 24 Jam bahwa dia melihat beberapa anak jatuh ke sungai.
“Saya ingin menarik beberapa dari mereka bersama saya, tetapi mereka telah tenggelam atau hanyut,” katanya.
Jembatan itu runtuh hanya dalam beberapa detik. Saksi lain, Sukram mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa jembatan itu runtuh karena tidak dapat menahan beban begitu banyak orang.
“Banyak anak-anak menikmati liburan Diwali dan mereka datang ke sini sebagai turis. Semuanya jatuh satu di atas yang lain. Jembatan itu ambruk karena kelebihan muatan,” katanya.
Pemerintah Gujarat mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab bencana tersebut.
Dikatakan lebih dari 200 pekerja penyelamat telah dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Perdana Menteri Narendra Modi, yang berada di negara bagian asalnya Gujarat untuk kunjungan tiga hari, mengumumkan pembayaran 200.000 rupee India ($2.428) kepada keluarga korban.
Yang terluka akan menerima 50.000 Rupee India ($607), katanya dalam sebuah tweet.
Polandia, Italia, Belanda, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, Armenia, dan lainnya menyampaikan belasungkawa atas tragedi tersebut.
Kementerian Luar Negeri Italia menyatakan kesedihan mendalam dan belasungkawa kami untuk para korban dan simpati kami yang sebesar-besarnya kepada keluarga mereka dan semua orang India pada saat yang tragis ini.
UEA juga menyatakan solidaritas dengan India, sementara Sri Lanka mengatakan terkejut dan tertekan oleh kecelakaan tragis di Morbi tersebut. (Aljazeera/OL-12)
Semua produk terinspirasi dari resep kuno India Ayurveda, berpadu dengan resep tradisional Indonesia.
10 peninggalan kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara kala itu, baik berupa prasasti, candi maupun situs bersejarah
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
makanan khas India yang terkenal unik, baik dari bahan pembuatannya, pengolahannya, penyajiannya hingga cita rasanya
Kopi Kenangan menggunakan biji kopi dari Dampit (Malang), Sidikalang (Sumatera Utara), Gayo (Aceh), dan Kintamani (Bali) untuk membuat espreso.
Diwali, atau yang dikenal juga sebagai Deepavali, adalah festival cahaya yang dirayakan oleh masyarakat India di seluruh dunia. Festival ini melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved