Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pertemuan Teknis ke-16 penetapan batas ZEE antara Indonesia dan Vietnam direncanakan akan diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada paruh kedua Oktober 2022.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas usulan pembagian remaining area secara "equal" yang diusulkan Vietnam dan posisi masing-masing
kedua negara terhadap garis ZEE akhir.
Jika Tim Teknis Indonesia menerima usulan garis "equal" yang diusulkan Vietnam pada kesempatan tersebut, Indonesia akan kehilangan wilayah laut yang cukup luas dan potensi sumber daya ikan.
Diketahui, Pertemuan Teknis ke-15 Penetapan Batas ZEE Indonesia-Vietnam telah diselenggarakan di Ho Chi Minh City, Vietnam pada 26-27 September 2022. Kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam pembahasan garis ZEE final pada pertemuan ini. Kedua negara sempat membahas usulan "equal" dari Vietnam. Indonesia meminta penjelasan dari Vietnam terkait maksud dan pengertian "equal". Namun, Vietnam belum dapat jelaskannya.
Perundingan penetapan batas ZEE antara Indonesia dan Vietnam telah berlangsung cukup lama dan pertama kali diadakan pada 21
Mei 2010.
Meninjau kembali proses perundingan, posisi Tim Teknis Indonesia dalam pembahasan garis ZEE sangat tidak tegas. Sebenarnya, Indonesia telah memberikan konsesi besar kepada Vietnam, untuk mempercepatkan penyelesaian perundingan batas ZEE Indonesia-Vietnam.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta pernah mengingatkan pemerintah jangan berikan konsesi kepada Vietnam yang merugikan nelayan dan kedaulatan Indonesia.
Pemerintah Vietnam dan Indonesia mengupayakan adanya titik temu pada Pertemuan Teknis Ke-16, dan berharap dapat segera
mencapai kesepakatan, sehingga menjadi capaian kunjungan Presiden Vietnam ke Indonesia pada Desember 2022.
Bial terealisasi, capaian ini akan menjadi salah satu capaian diplomasi pemerintahan Jokowi yang luar biasa dan akan menambahkan
sentuhan kecemerlangan di dalam masa jabatan Presiden Republik Indonesia. (RO/E-1)
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved