Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Susul Filipina, Vietnam Bersiap Hadapi Topan Noru

Ferdian Ananda Majni
27/9/2022 14:11
Susul Filipina, Vietnam Bersiap Hadapi Topan Noru
Sejumlah kapal nelayan di wilayah Danang, Vietnam, terpaksa tidak melaut akibat cuaca buruk.(AFP)

OTORITAS Vietnam mendorong lebih banyak warga pada Selasa (27/9) ini, untuk mengungsi ketika Topan Noru yang semakin intensif menghantam kawasan Asia Tenggara. 

Apalagi, setelah menyebabkan sedikitnya delapan kematian dan banjir yang meluas di Filipina. Badan Meteorologi melaporkan bahwa kecepatan angin mencapai 183 km per jam pada Selasa malam. 

Topan Noru diperkirakan mendarat di Vietnam pada Rabu, sebelum melemah dan pindah ke wilayah Thailand. Terjangan topan memaksa operasional bandara di negara tersebut tutup untuk sementara waktu.

Alhasil, terjadi gangguan perjalanan, sementara ribuan warga terpaksa mengungsi. Kecepatan angin mencapai dari 134-149 kmh pada Selasa pagi.

Baca juga: Topan Nanmadol Rusak Pusat Ruang Angkasa di Jepang

"Kami tidak punya banyak waktu lagi. Badai semakin intensif, sehingga respons harus lebih kuat dan lebih cepat," ujar Perdana Menteri Pham Minh Chinh.

"Evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin, dengan prioritas utama adalah nyawa dan aset masyarakat,” imbuhnya.

Otoritas penerbangan Vietnam menutup sembilan bandara di seluruh negeri mulai Selasa. Langkah itu mengakibatkan ratusan penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. Sekitar 270.000 personel militer juga telah disiagakan.

Daerah yang diperkirakan paling terdampak parah ialah provinsi tengah Quang Ngai, rumah bagi kilang minyak Dung Quat. Lalu, Quang Nam, rumah bagi situs Warisan Dunia Hoi An.

Baca juga: Angin Topan Muifa Paksa 1,6 Juta Warga Shanghai Mengungsi

Wilayah Quang Nam mengevakuasi lebih dari 133.000 penduduk. Sementara itu, rekaman media pemerintah VTV menunjukkan warga membentengi rumah mereka dengan batu bata dan karung pasir.

Otoritas berwenang berupaya mengamankan daerah penghasil kopi di wilayah Dataran Tinggi Tengah. Menyoroti Filipina, badai kategori 3 telah mendarat pada Minggu malam. Sedikitnya 8 orang tewas dan 74.000 orang terpaksa dievakuasi.

Topan Noru, badai terkuat yang melanda Filipina tahun ini, juga merusak area pertanian senilai 1,53 miliar peso (setara US$26 juta).

"Masih ada daerah yang banjir," ujar Daniel Fernando, Gubernur Bulacan, yang wilayahnya hampir gagal panen.(CNA/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya