Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ledakan Bom Menyasar Masjid di Kabul, 20 Orang Tewas 

Cahya Mulyana
18/8/2022 10:05
Ledakan Bom Menyasar Masjid di Kabul, 20 Orang Tewas 
Peta ledakan bom yang mematik terjadi di sebuah masjid di Kota Kabul, Afghanistan.(AFP)

SEBANYAK 20 orang tewas usai menjadi korban serangan bom terhadap sebuah masjid di Kabul, Afghanistan. Taliban mengecam aksi keji tersebut yang disinyalir dilakukan kelompok oposisi.

"Sebanyak 20 orang tewas dalam ledakan itu dan 40 lainnya terluka," kata seorang pejabat keamanan Afghanitstan.

Sementara Organisasi non-pemerintah Italia (LSM) Darurat yang mengoperasikan sebuah rumah sakit di Kabul, menyatakan sedang merawat 27 pasien yang terluka dalam ledakan itu, tiga di antaranya telah meninggal dunia. Lima dari yang korban yang terluka adalah anak-anak.

Juru Bicara Pemerintah Afghnistan, Zabihullah Mujahid, membenarkan ada korban tewas dan luka-luka, tetapi tidak merinci berapa banyak.

"Pembunuh warga sipil dan pelaku ... akan segera dihukum atas kejahatan mereka," tulisnya di Twitter.

Polisi mengatakan ada banyak korban, tetapi juga tidak menyebutkan jumlah korban. "Sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid. Ledakan itu menimbulkan korban, tetapi jumlahnya belum jelas," kata Juru Bicara Polisi Kabul, Khalid Zadran.

Baca juga: Mantan Presiden Afganistan Salahkan AS

Saksi mata mengatakan ledakan kuat itu terjadi di Masjid Siddiquiya yang menghancurkan jendela di gedung-gedung terdekatnya. Imam masjidnya, Mullah Amir Mohammad Kabuli termasuk di antara korban tewas.

Afghanistan telah mengalami banyak serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata, banyak dari mereka diklaim oleh terafiliasi kelompok Islamic State yang bermarkas di Provinsi Khorasan (ISIL)

Pekan lalu, seorang pemimpin terkemuka Taliban, Sheikh Rahimullah Haqqani, tewas dalam serangan bom. ISIL mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Taliban merebut kembali kekuasaan pada Agustus 2021 selama penarikan pasukan NATO yang dipimpin Amerika Serikat. Belum ada negara yang mengakui pemerintahan de facto Taliban. (Aljazeera/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya