PERDANA Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe telah dilantik sebagai penjabat Presiden Sri Lanka oleh Kepala Hakim Agung Jayantha Jayasuriya. Dirinya berjanji akan membangun kabinet yang diisi semua kelompok dan meredam krisis ekonomi.
Pelantikan itu dilakukan setelah Ketua DPR Sri Lanka Yapa Abeywardana menerima surat pengunduran diri dari Gotabaya Rajapaksa sebagai presiden. Rajapaksa telah melarikan diri ke Singapura melalui Maladewa.
“Saya meminta warga negara yang terhormat dan penuh kasih untuk menciptakan suasana damai untuk melaksanakan proses demokrasi parlementer yang tepat dan memungkinkan semua anggota Parlemen untuk berpartisipasi dalam pertemuan dan berfungsi secara bebas dan hati-hati,” kata Abeywardana.
Menurut dia pergantian itu sesuai konstitusi Sri Lanka yang menyatakan PM secara otomatis menjadi penjabat jika presiden mengundurkan diri atau meninggal dunia. Parlemen akan menentukan orang yang akan mengisi jabatan Rajapaksa hingga 2024.
Wickremesinghe, serta pemimpin oposisi Sajith Premadasa dan mantan Menteri Dullas Alahapperuma paling dijagokan mengisi kursi presiden. Mantan komandan tentara, Field Marshal Sarath Fonseka juga mengaku diminta pendukungnya mengikuti kontestasi tersebut.
Sebelumnya Wickremesinghe meminta parlemen membuat konsensus untuk membentuk pemerintahan. Pria berusia 73 tahun itu memimpin Sri Lanka setelah Rajapaksa melarikan diri ke Singapura.
Baca juga: Pelarian Rajapaksa akan Berakhir di Arab Saudi
Rajapaksa menjadi Presiden Sri Lanka pertama yang mengundurkan diri sejak negara itu mengadopsi sistem presidensial pada 1978. Pengunduran diri Rajapaksa disambut gembira rakyat Sri Lanka.
Sebagian dari mereka merayakannya dengan membagikan masakan seperti nasi susu. Di lokasi demonstrasi tepatnya di depan Kantor Presiden Sri Lanka, Kolombo, sejumlah orang menyambut pengunduran diri Rajapaksa serta meminta Wickremesinghe melakukan hal serupa.
“Saya senang Gotabaya akhirnya pergi. Dia seharusnya mengundurkan diri lebih awal, tanpa menimbulkan banyak masalah,” kata seorang pengunjuk rasa Velauynatha Pillai, 73.
Pergantian pemimpin Sri Lanka tidak otomatis memulihkan perekonomian dan keamanan. Pasalnya stabilitas politik di negara itu tetap tidak stabil dengan gesekan antarpartai oposisi semakin meruncing.
Dengan demikian, keinginan Wickremesinghe untuk membuat kabinet yang diisi semua kekuatan politik sulit tercapai. Gejolak politik ini akan menghambat pemulihan ekonomi Sri Lanka.
Di tengah meningkatnya ketegangan politik dan keamanan, militer Sri Lanka memperingatkan akan menurunkan kekuatan untuk merespons kekacauan. Pesan itu memicu kekhawatiran atas potensi kudeta militer.
Rajapaksa telah memerintah Sri Lanka selama hampir 20 tahun. Itu dimulai sejak berakhirnya perang saudara selama 26 tahun di negara itu.
Rajapaksa dan saudaranya Mahinda Rajapaksa, yang menjadi presiden pada saat itu, dipuji oleh mayoritas pengikut Buddha Sinhala. Terlepas dari tuduhan kekejaman masa perang, termasuk memerintahkan serangan militer terhadap warga sipil etnis Tamil dan menculik wartawan, Rajapaksa tetap populer di antara banyak orang Sri Lanka.
Dia terus membantah tuduhan kejahatan itu. Rajapaksa saat ini berada di Singapura untuk mendapatkan pelayanan medis dan operasi jantung. (OL-4)