Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UKRAINA ingin membeli sistem pertahanan Iron Dome milik Israel untuk digunakan melawan Rusia. Negara itu pun menuding pemerintah Israel tidak memberikan bantuan militer atau medis yang cukup.
Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, mengatakan media dan pemerintah Israel telah melupakan perang itu. Karenanya, menurut Newsweek, dia meningkatkan seruan agar negara itu mengizinkan pengiriman sistem peluru kendali antitank yang sangat dibutuhkan.
Sambil berterima kasih atas bantuan kemanusiaannya, Korniychuk mengatakan, "Kami tidak memiliki kerja sama teknis militer dengan Israel sejak perang dimulai. Ukraina telah dihapus dari pers Israel hampir sepenuhnya. Katanya kepada wartawan pada Selasa (7/6), The Jerusalem Post melaporkan, "Jadi tidak ada perang lagi."
Israel telah berhati-hati dalam menanggapi perang di Ukraina, mendukung Kyiv di satu sisi tetapi tidak secara terbuka mengkritik Rusia di sisi lain, meskipun memilih untuk mengutuk Moskow di Majelis Umum PBB. Pemerintah Israel enggan memberikan bantuan militer kepada Ukraina, karena berusaha menjadi negosiator antara Kyiv dan Moskow. Ia tidak ingin dimusuhi karena menguasai langit Suriah tempat Israel melakukan serangan udara.
Namun Korniychuk mengatakan bahwa Israel perlu berbuat lebih banyak untuk membantu upaya perang Ukraina. "Saya ingin pemerintah Israel menjauh dari zona nyamannya dan kembali ke kenyataan," katanya kepada wartawan. "Kami membutuhkan bantuan Israel."
"Kami membutuhkan Iron Dome," katanya. Ia mengacu pada sistem pertahanan udara yang dapat mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak 2,5 mil hingga 43 mil. Dia mengatakan sistem yang diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems akan memungkinkan pihaknya menyelamatkan wanita dan anak-anak sipil dari penembakan rudal Rusia di wilayahnya.
Israel tidak mungkin menjual Iron Dome ke Ukraina atau negara lain mana pun. Ini karena peraturan yang ditandatangani dengan AS mengenai ekspor pertahanan, lapor The Post, meskipun sistem pertahanan udara David's Sling dan Spyder yang diproduksi Rafael dapat disediakan.
Baca juga: Komisi Penyelidikan PBB: Tidak Cukup dengan Akhiri Pendudukan Israel
Newsweek telah menghubungi Departemen Luar Negeri AS dan Kementerian Luar Negeri Israel untuk memberikan komentar.
Ada juga kewajiban internasional untuk mengontrol pasar ekspor pertahanan Israel, meskipun pada Februari, The Times of Israel melaporkan bahwa negara itu berencana untuk memajukan penjualan sistem pertahanan rudal ke Uni Emirat Arab.
Korniychuk juga mengatakan bahwa Israel menolak untuk mentransfer rudal antitank generasi ke-5 Spike buatan Rafael dari Jerman ke Ukraina, meskipun Washington dan Berlin memberikan izin untuk kesepakatan itu. "Israel tidak berutang apa pun kepada Ukraina," kata Korniychuk. "Kami tidak meminta bantuan Anda. Kami percaya bahwa di sisi moral, Israel harus membantu Ukraina dengan segala cara yang mungkin." (OL-14)
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
PRESIDEN AS Donald Trump menginginkan Golden Dome sebagai sistem pertahanan rudal berbasis darat, laut, dan antariksa. Apa bedanya dengan Iron Dome Israel, India, dan negara lain.
Mohammad Baqer Qalibaf juga mengingatkan Amerika Serikat sebagai sponsor utama rezim Zionis bahwa Washington harus mendorong diakhirinya pembantaian rakyat di Gaza dan Libanon.
Iron Dome adalah sistem persenjataan yang berfungsi sebagai ‘tameng’ udara bagi Israel untuk mempertahankan serta melindungi wilayah kedaulatan mereka dari berbagai serangan roket.
IRON dome atau perisai besi menjadi sistem pertahanan udara Israel dalam melindungi wilayahnya dari serangan rudal, roket sampai pesawat nirawak (drone). Berikut ini fakta mengenai Iron Dome.
Jumlah korban terus bertambah secara eksponensial.
Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, mengatakan dua orang tewas dan 28 lainnya terluka saat Rusia menyerang Kharkiv, Ukraina.
SEBUAH jet tempur F-16 milik Ukraina yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat, dilaporkan telah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Sukhoi Su-35.
ANGKATAN Udara Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh satu unit jet tempur canggih milik Rusia, Sukhoi Su-35, di wilayah Kursk pada Sabtu (7/6) waktu setempat.
Sebuah jet tempur Su-35 milik Rusia ditembak jatuh dalam sebuah operasi udara di arah Kursk pada Sabtu (7/6) dini hari waktu setempat.
Dalam perkembangan lain, Zelensky menyebut telah bertemu dengan para pejabat militer guna mengevaluasi situasi terkini di garis depan pertempuran.
KHARKIV, salah satu kota terbesar di Ukraina yang terletak dekat perbatasan Rusia, kembali menjadi sasaran serangan udara intensif oleh militer Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved