Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Korban Penembakan di Kereta Bawah Tanah New York Gugat Glock

Basuki Eka Purnama
03/6/2022 09:00
Korban Penembakan di Kereta Bawah Tanah New York Gugat Glock
Senjata api Glock Ges.m.b.H. ditampilkan dalam sebuah pameran di Houston, Texas, Amerika Serikat.(AFP/Patrick T. FALLON)

SALAH satu korban penembakan di kereta bawah tanah New York menggugat Glock, produsen senjata api yang digunakan dalam aksi penembakan itu, menyebut upaya pemasaran senjata itu menarik para kriminal.

Ilene Steur, 49, adalah salah satu dari 10 orang yang tertembak dalam aksi penembakan pada 12 April lalu di kereta bawah tanah New York. Pelkau menggunakan pistol Glock 17,9 mm yang dibeli di Negara Bagian Ohio pada 2011.

Gugatan Steur, yang diajukan di pengadilan federal, Selasa (31/5), menuding produsen senjata api yang bermarkas di Austria itu melakukan pemasaran dengan mengedepankan karakteristik senjata api seperti kapastitasnya yang tinggi serta mudah disembunyikan sehingga menarik pembeli yang berniat melakukan aksi kriminal.

Baca juga: Pria Bersenjata Bunuh 4 Orang di Rumah Sakit Tulsa AS

Gugatan itu juga menuding Glock dengan sengaja memasok senjata api lebih banyak daripada yang bisa ditampung pasar resmi sehingga memicu penjualan di pasar gelar.

Glock juga dituduh gagal melatih penjual senjata api mengenai bagaimana cara mencegah penjualan senjata api ilegal.

Mark Shirian, salah satu kuasa hukum Steur, mengatakan, "Produsen senjata api tidak hidup dalam gelembung."

"Mereka sadar strategi pemasaran mereka memperkuat para pembeli yang berniat melakukan aksi kriminal dan membahayakan jiwa orang tidak berdosa. Gugatan ini dilakukan untuk memastikan industri senjata api bertanggung jawab penuh," lanjutnya.

Gugatan itu diajukan saat Amerika Serikat kembali menghadapi dua penembakan massal pada bulan ini, satu di Buffalo, di sebuah supermarkert yang menewaskan 10 orang dan yang kedua di sebuah SD di Uvalde, Texas, yang menewaskan 21 orang.

Gugatan Steur mirip dengan gugatan hukum selepas penembakan di sekolah Sandy Hook pada 2012 yang menewaskan 26 orang.

Produsen senjata api Remington, yang memproduksi senjata api yang digunakan dalam aksi penembakan itu, sepakat membayar ganti rugi sebesar US$73 juta kepada keluarga sembilan korban penembakan itu pada awal tahun ini.

Remington disebut bersalah karena dengan sengaja memasarkan senjata api tingkat militer, yang tidak layak untuk sipil, namun malahan menjadi senjata pilihan pelaku penembakan massal. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya