Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
ENAM bulan setelah meninggalkan pemerintahan Trump, Jared Kushner mendapatkan investasi US$2 miliar dari dana investasi khusus milik (sovereign wealth fund) kerajaan Arab Saudi. Ini disarankan oleh putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman, menurut New York Times, meskipun ada keberatan dari pengelola dana tentang potensi manfaat dari kesepakatan itu.
Dokumen yang sebelumnya tidak diungkapkan menunjukkan panel yang menyaring investasi untuk Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF) senilai US$620 miliar menyatakan kekhawatiran tentang kesepakatan yang diusulkan dengan Kushner's Affinity Partners, perusahaan ekuitas swasta yang baru dibentuk, tulis New York Times pada Minggu (10/4) sebagaimana dilansir Middle East Eye.
Keberatan yang dikemukakan oleh panel antara lain kurangnya pengalaman pengelolaan dana; biaya pengelolaan aset yang diusulkan yang tampak berlebihan; dan risiko hubungan masyarakat yang timbul dari peran Kushner sebelumnya sebagai penasihat senior ayah mertuanya, mantan Presiden AS Donald Trump. Demikian menurut notulen rapat panel pada Juni.
Terlepas dari keberatan itu, dewan penuh PIF--dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sekutu dekat dan penerima dukungan Kushner ketika dia bekerja di Gedung Putih--menolak keberatan panel itu. Pakar etika mengatakan kepada NYT bahwa kesepakatan itu muncul sebagai imbalan potensial untuk dukungan Kushner sebelumnya terhadap MBS atau sebagai upaya untuk mengamankan dukungan di masa depan jika Trump menjadi presiden lagi.
Baca juga: Amnesty International Tolak Impunitas bagi 26 Pembunuh Khashoggi
Studio jurnalisme Project Brazen melaporkan pada Oktober bahwa Kushner akan menerima lebih dari US$2 miliar dari Arab Saudi untuk perusahaan ekuitas swastanya. Sumbernya mengatakan kepada wartawan bahwa Kushner telah memperdebatkan cara membatasi dampak dari kerajaan Saudi menjadi investor utama di perusahaan.
Kushner ialah pembela utama putra mahkota di dalam Gedung Putih setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, yang dibunuh oleh agen Saudi di dalam konsulat kerajaan di Istanbul pada 2018. Badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa pembunuhan Khashoggi, mantan kolumnis Middle East Eye dan Washington Post, diperintahkan oleh putra mahkota, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Saudi.
Selama di Gedung Putih, Kushner membantu merundingkan serangkaian perjanjian normalisasi antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Langkah itu dilakukan setelah MBS mengisyaratkan bahwa dia mendukung hubungan yang lebih erat antara Israel dan negara-negara Arab lain.
Baca juga: Saudi Eksekusi 100 Orang sejak Awal Tahun Ini
Dalam kolom yang diterbitkan Wall Street Journal pada Maret tahun lalu, Kushner menulis bahwa normalisasi antara Arab Saudi dan Israel sudah di depan mata. Ia menyatakan bahwa, "Kita menyaksikan sisa-sisa terakhir dari yang dikenal sebagai konflik Arab-Israel."
Salah satu anggota panel yang menentang kesepakatan Kushner meminta sebelum pertemuan Juni 2021 untuk alasan kuat dalam menginvestasikan ke perusahaan Kushner. "Mengapa manfaat strategis sepadan dengan risikonya?" tanya anggota itu.
Tanggapan, yang tampaknya disiapkan oleh staf PFI, mengatakan bahwa kantor baru perusahaan Kushner di Riyadh, yang telah setuju untuk didirikan berdasarkan kesepakatan, akan membantu Saudi memanfaatkan kemampuan pemahaman mendalam para pendiri Affinity tentang berbagai kebijakan pemerintah dan sistem geopolitik.
Baca juga: Iran Pertanyakan Keinginan Amerika Serikat Capai Kesepakatan Nuklir
Robert Weissman, presiden kelompok nirlaba Public Citizen, mengatakan kepada NYT bahwa hubungan Kushner dengan Arab Saudi sangat meresahkan. Alasannya, posisinya sebagai penasihat senior kepemimpinan kerajaan membuat kemitraan bisnis tampak semakin menjadi-jadi, baik berupa hadiah maupun investasi, bagi Kushner. (OL-14)
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
Antara lain mengenai pemukiman haji hingga peluang Indonesia menggunakan Bandara Taif untuk kedatangan dan kepulangan jemaah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut Kerajaan Arab Saudi mengirimkan sinyal positif terhadap urusan ibadah haji yang diajukan pemerintah Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menyepakati sejumlah kerja sama strategis
Sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) turut mendampingi. Rombongan Prabowo juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat penegak hukum setempat.
Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap beragam hal yang akan dibicarakan dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi mendapatkan sambutan yang positif.
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
HARAPAN baru bagi jutaan perempuan Indonesia kembali menyala melalui peluncuran Orange Bond oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Keterbukaan terhadap ide dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam mewujudkan visi Indonesia menuju 2045.
Kehadiran Indonesia dalam pameran ini merupakan undangan resmi dari Pemerintah Provinsi Gansu.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved