Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERDANA Menteri Pakistan Imran Khan melontarkan ancaman terhadap opisisi yang berupaya melengserkannya dengan mosi tidak percaya. Khan akan membubarkan parlemen dan mempercepat pemilihan legislatif.
Wakil Ketua Parlemen, seorang anggota partai Khan, menentang keras kubu yang melancarkan mosi tidak percaya. Presiden Arif Alvi, juga dari partai koalisi Khan, menyetujui pembubaran parlemen.
Tetapi Bilawal Bhutto Zardari, kepala oposisi Partai Rakyat Pakistan, berjanji akan duduk di parlemen. Mahkamah Agung diminta untuk menentang Khan menjalankan rencananya.
"Kami juga pindah ke Mahkamah Agung hari ini".
Pemimpin oposisi Shehbaz Sharif, calon terdepan untuk menggantikan Khan jika dia dilengserkan, tidak lebih dari pengkhianatan tingkat tinggi dari pembubaran parlemen.
"Akan ada konsekuensi untuk pelanggaran Konstitusi yang terang-terangan dan kurang ajar," kata Sharif di Twitter.
Baca juga: PM Pakistan Serukan Parlemen Dibubarkan
Ia mengharapkan Mahkamah Agung akan menjaga konstitusi dengan menolak keinginan Khan. Pihak oposisi menyalahkan Khan karena gagal menghidupkan kembali ekonomi dan memberantas korupsi.
Menteri Penerangan Farrukh Habib mengatakan pemilihan umum baru akan diadakan dalam 90 hari ke depan. Tapi jadwal itu dapat disesuaikan dengan keputusan Khan. Kabinet telah dibubarkan tetapi dia akan tetap menjadi perdana menteri, kata Menteri Informasi Fawad Chaudhry dalam sebuah tweet.
Eks Wakil Jaksa Agung Raja Khali menyebut langkah pembubaran parlemen oleh pemerintah tidak konstitusional.
"Apa yang telah terjadi hanya bisa diharapkan dalam pemerintahan seorang diktator," katanya.
Khan kehilangan mayoritas pendukungnya di parlemen menyatakan mendukung mosi tidak percaya seperti partai Pakistan Tehreek-e-Insaf. Suara parlemen yang tersisa untuk Khan di bawah 172 suara.(Straits Times/OL-5)
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
India dan Pakistan saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang baru disepakati, setelah beberapa hari pertempuran sengit di Kashmir.
Dunia internasional, termasuk PBB, Inggris, AS, dan Iran, menyerukan dialog damai untuk meredakan ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir ini.
Pakistan memperingatkan akan membalas serangan udara India yang menewaskan 31 orang, termasuk anak-anak, di wilayah Kashmir dan Punjab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved