Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Filipina Izinkan Masuk Pelancong Sudah Divaksin Mulai Bulan Depan

 Atikah Ishmah Winahyu
29/1/2022 10:46
Filipina Izinkan Masuk Pelancong Sudah Divaksin Mulai Bulan Depan
Warga mendapat vaksin Covid-19 BioNtech Pfizer di pusat vaksinasi Kota Quezon, Filipina. Kamis (27/1/2022) .(Maria Tan / AFP)

FILIPINA akan membuka kembali perbatasannya bulan depan dengan mengizinkan masuk para pelancong yang sudan divaksin Covid-19 penuh dari setidaknya 150 negara tanpa karantina di hotel atau fasilitas pemerintah.

Keputusan Ini diumumkan bersamaan dengan gelombang infeksi yang dipicu varian omikron yang sangat menular dari covid-19 mulai surut di Fiiipina.

"Tidak masuk akal lagi (mewajibkan karantina untuk pelancong yang datang)," kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire kepada wartawan, Jumat (28/1).

Dia mengatakan bahwa omikron sudah begitu luas sehingga tingkat infeksi di Filipina bahkan mungkin lebih tinggi daripada di negara-negara tempat mereka membatasi perjalanan.

Baca juga : Filipina Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batu Bara

Vergeire menambahkan bahwa studi oleh ahli epidemiologi menunjukkan bahwa sebagian besar infeksi disebabkan oleh penularan komunitas dibandingkan dari orang Filipina yang kembali ke luar negeri dan pelancong asing lainnya.

"Pengendalian perbatasan dimaksudkan untuk mencegah masuknya omikron. Tapi variannya sudah ada di sini, dan kita sudah melewati kontrol perbatasan. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memperkuat intervensi masyarakat," tuturnya.

Filipina dilanda lonjakan infeksi covid-19 terbesar awal bulan ini, dengan hingga 40.000 kasus baru lebih dari 10 hari yang lalu.

Tetapi beban kasus harian sejak itu anjlok. Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan melaporkan 18.000 kasus.

Metro Manila, sebuah kawasan perkotaan dengan 16 kota dan rumah bagi lebih dari 13 juta orang dan sebagian besar daerah berpenduduk padat lainnya sekarang berada pada risiko infeksi sedang, dengan kasus menurun, menurut Vergeire.

Para peneliti memperkirakan bahwa kasus baru di Metro Manila dapat turun menjadi di bawah 500 pada pertengahan Februari dari 2.000 saat ini. Sebagian besar infeksi ringan atau sedang, memungkinkan rumah sakit untuk mengatasinya.

Jadi, negara tersebut sekarang menghapus sistem kode warna yang mengklasifikasikan negara berdasarkan risiko yang mereka timbulkan dan beralih ke skema berbasis vaksinasi.

Karlo Nograles, Juru Bicara Presiden Rodrigo Duterte, mengatakan pada jumpa pers pada Jumat (28/1) bahwa, mulai dari 10 Februari 2022, para pelancong yang divaksinasi penuh yang dites negatif untuk covid-19 dua hari sebelum penerbangan mereka dapat langsung menuju ke hotel atau rumah mereka di Filipina.

Selama ini, para pendatang dari luar Filipina harus menjalani karantina selama lima hingga tujuh hari setelah tiba.

Pelonggaran pembatasan pada awalnya akan mencakup sekitar 150 negara dan wilayah dengan pengaturan tanpa visa dengan Filipina, termasuk semua Asia Tenggara, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar Eropa.

Pada 16 Februari 2022, semua pelancong yang divaksinasi lengkap, terlepas dari asal mereka, dapat datang ke Filipina.

Tetapi mereka yang baru divaksinasi Covid-19 sebagian dan tidak divaksinasi masih dilarang memasuki negara itu.

Nograles mengatakan langkah-langkah baru adalah bagian dari rencana pemerintah keluar dari pandemi.

“Kami berharap industri pariwisata akan mengalami rebound dan berdampak besar pada pekerjaan, mata pencaharian dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Langkah-langkah perbatasan baru kemungkinan akan menarik wisatawan dari pasar besar seperti AS dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Kamboja.

Jika sudah divaksin Covid-19 lengkap, para wisatawan tidak perlu lagi dikarantina terlebih dahulu pada saat kedatangan.

Begitu juga, untuk kembali ke Filipina karena mereka tidak akan lagi kesulitan oleh aturan yang membatasi.(Aiw/Straitstimes/OL-09)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya