MANTAN Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, yang memimpin negara Afrika Barat itu sejak 2013 hingga digulingkan melalui kudeta pada 2020, meninggal dunia di usia 76 tahun di Bamako, Minggu (16/1).
Pemerintah interim Mali mengeluarkan pernyataan yang memuji Keita sembari menambahkan mantan presiden itu meninggal karena penyakit yang telah lama dideritanya.
Masa kepemimpinan Keita dihantui oleh perlawanan kelompok ekstrem yang melanda negara itu sejak 2012. Kudeta yang menggulingkan Keita menandai kebangkitan junta militer, yang hingga kini, disanksi oleh kelompok regional karena dianggap gagal memulihkan pemerintahan sipil.
Baca juga: AS Hapus Ethiopia, Mali, Guinea dari Pakta Perdagangan
Keita digulingkan pada 18 Agustus 2020 oleh kelompok militer yang melakukan aksi perlawanan di sebuah barak militer dekat Bamako sebelum bergerak ke arah ibu kota untuk menahan Keita dan pemimpin Mali lainnya.
Dalam wawancara yang ditayangkan televisi nasional, perdana menteri pemerintahan junta Choguel Kokalla Maiga menyebut pemerintahan Keita diwarnai oleh korupsi.
Namun, pada Minggu (16/1), Menteri Luar Negeri Abdoulaye Diop mengatakan Mali berduka atas meninggalnya Keita. (AFP/OL-1)