Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Negosiasi internasional mengenai aktivitas nuklir Iran berjalan sangat lambat sehingga tidak mungkin menghasilkan kesepakatan apapun dalam jangka waktu yang realistis. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian pada Selasa (11/1).
"Diskusi yang berlangsung di Wina sedang berlangsung tetapi dari sudut pandang kami mereka lambat, terlalu lambat," kata Le Drian kepada parlemen Prancis.
"Ada urgensi vital dalam masalah ini karena tindakan Iran sendiri dan lintasan program nuklirnya," tambahnya.
Pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa upaya semua pihak untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir tahun 2015 dengan kekuatan dunia telah menghasilkan kemajuan yang baik selama pembicaraan Wina.
Negosiasi untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir dilanjutkan pada akhir November setelah ditangguhkan pada Juni ketika Iran memilih pemerintahan baru yang ultrakonservatif.
"Ada kemajuan yang baik pada keempat masalah penghapusan sanksi, masalah nuklir, verifikasi dan mendapatkan jaminan selama putaran terakhir pembicaraan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh kepada wartawan, pada Senin (10/1).
AS hanya berpartisipasi secara tidak langsung dalam pembicaraan Wina, yang berusaha membawa Washington kembali ke dalam perjanjian dan untuk memastikan Iran mematuhi kembali komitmennya sendiri.
Le Drian terdengar lebih positif tentang pembicaraan pada Jumat, ketika dia mengatakan bahwa mereka maju di jalur yang agak positif sambil tetap menekankan urgensi untuk membawa mereka ke kesimpulan yang cepat. (AFP/OL-12)
Pada kanker tiroid, biasanya pasien sudah melalui operasi. Kedokteran nuklir berperan untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker.
Pemprov Jawa Barat menandatangani kerja sama penggunaan nuklir dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
Analisa stunting dengan teknologi berbasis nuklir.
Hasil analisa kasus stunting dengan menggunakan teknologi berbasis nuklir.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah stunting.
Hingga saat ini terdapat sembilan negara yang memiliki senjata nuklir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved