Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
AMERIKA Serikat, pada Selasa, mengatakan bahwa pihaknya melihat kemungkinan kemajuan dalam pembicaraan dengan Iran.
Pada Senin, negosiasi dilanjutkan di Wina dalam dorongan baru untuk membuat kemajuan dalam menghidupkan kembali perjanjian penting 2015 yang membatasi kegiatan nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
Baca juga: Israel Bongkar lagi Rumah Warga Palestina di Tepi Barat
"Mungkin ada beberapa kemajuan kecil," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan di Washington.
"Tetapi dalam beberapa hal terlalu dini untuk mengatakan seberapa besar kemajuan itu. Setidaknya kemajuan apa pun, kami yakin, masih jauh dari langkah percepatan nuklir Iran dan terlalu lambat," terangnya.
Mantan Presiden AS Donald Trump pada 2018 menarik diri dari perjanjian nuklir tersebut dan memberlakukan sejumlah sanksi, termasuk larangan sepihak AS terhadap Iran yang menjual ekspor utama minyaknya.
Presiden Joe Biden mendukung kembalinya ke dalam perjanjian itu, tetapi Iran terus mengambil langkah-langkah menjauh dari kepatuhan ketika pihaknya mendesak agar ada keringanan sanksi.
Pembicaraan Wina dimulai setelah pemilihan Biden, tetapi berhenti pada Juni ketika Iran memilih pemerintahan yang baru. Mereka kemudian melanjutkan pada akhir November dengan Iran setuju untuk terus melakukan pembicaraan tersebut.
"Negosiasi ini mendesak," kata perunding dari Inggris, Prancis dan Jerman dalam sebuah pernyataan.
"Kami jelas bahwa kami mendekati titik di mana eskalasi program nuklir Iran akan benar-benar melubangi JCPoA," kata kekuatan yang disebut E3.
"Itu berarti kita memiliki waktu berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan, untuk menyimpulkan kesepakatan sebelum manfaat non-proliferasi inti JCPoA hilang," katanya.
Israel telah memperingatkan opsi militer jika program republik Islam itu maju dan dicurigai dalam kampanye bayangan yang mencakup pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Teheran.
Pemerintahan Biden juga telah memperingatkan kembalinya tekanan jika pembicaraan gagal dan Iran melanjutkan pekerjaan nuklirnya.
Iran mematuhi kesepakatan 2015 sebelum penarikan Trump. Tetapi, sejak itu negara tersebut mengambil langkah-langkah kunci termasuk meningkatkan pengayaan uraniumnya, meskipun Iran menyangkal bahwa pihaknya ingin memperoleh persenjataan nuklir.
Pada Sabtu, Direktur Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami mengatakan Teheran tidak memiliki rencana untuk memperkaya uranium melebihi 60%, bahkan jika pembicaraan Wina gagal. Eslami mengatakan bahwa tingkat pengayaan terkait dengan kebutuhan negara.
Menanggapi itu, negosiator E3 pada Selasa mengatakan bahwa pengayaan 60% masih belum pernah terjadi sebelumnya untuk negara tanpa senjata nuklir. Adapun tingkat kelas militer sekitar 90%.
Amerika Serikat tidak merinci bidang kemajuan yang dimaksud, tetapi Rusia - yang berpartisipasi bersama dengan Tiongkok dan Eropa - mengatakan sebuah kelompok kerja mengadakan pertemuan yang bermanfaat tentang masalah nuklir dan diskusi informal tentang pencabutan sanksi.
"Kami mengamati kemajuan yang tak terbantahkan," tulis Duta Besar Moskow untuk PBB di Wina, Mikhail Ulyanov, di Twitter.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dikutip oleh kantor berita negara IRNA pada Selasa mengatakan bahwa negosiasi itu berada di jalur yang baik.
"Dengan itikad baik dan keseriusan dari pihak lain, kami dapat mempertimbangkan (untuk mencapai) kesepakatan yang cepat dalam waktu dekat," katanya. (AFP/Nur/OL-6)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved