Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
POLISI India mengatakan pada Jumat (24/12) bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan terkait acara ketika kelompok garis keras Hindu menyerukan pembunuhan massal terhadap minoritas Muslim. Hal tersebut terkait video yang beredar.
Seorang pembicara pada pertemuan awal bulan ini mengatakan kepada orang banyak bahwa orang tidak perlu khawatir masuk penjara karena membunuh Muslim. Ini menurut video yang diverifikasi sebagai asli oleh AFP.
"Bahkan jika hanya 100 dari kita menjadi tentara dan membunuh dua juta dari mereka, kita akan menang. Jika Anda berdiri dengan sikap ini saja Anda akan mampu melindungi sanatana dharma (bentuk mutlak Hindu)," kata wanita itu.
Pertemuan di kota suci utara Haridwar itu dihadiri oleh setidaknya satu anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Partai tersebut dituduh--tetapi menyangkal--mendorong penganiayaan terhadap Muslim dan minoritas lain oleh nasionalis Hindu garis keras sejak berkuasa pada 2014.
Anggota parlemen Muslim terkemuka Asaduddin Owaisi men-tweet bahwa komentar dalam video itu, "Kasus hasutan yang jelas untuk genosida." Pemerintah Modi belum mengomentari acara tersebut.
Baca juga: Kelompok Garis Keras Hindu India juga Ancam Sikh dan Kristen
Wanita dalam video tersebut dilaporkan menambahkan bahwa orang India harus berdoa kepada Nathuram Godse, ekstremis Hindu yang membunuh ikon kemerdekaan India Mahatma Gandhi pada 1948. (AFP/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved