Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
AMERIKA Serikat (AS) sedang mempersiapkan babak baru sanksi terhadap Iran dan akan menekan negara-negara lain untuk mematuhi pembatasan yang ada karena pembicaraan tentang pembatasan program nuklir negara itu melemah.
“Presiden Joe Biden telah meminta timnya untuk bersiap jika diplomasi gagal," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan pada Kamis (9/12).
"Kami tidak akan punya pilihan selain mengambil tindakan tambahan untuk membatasi pendapatan Iran,” terangnya, jika pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian 2015 yang membatasi program Iran gagal.
Komentar Psaki itu datang ketika pemerintah mengumumkan bahwa tim pejabat dari Departemen Keuangan dan Negara akan pergi ke Uni Emirat Arab untuk membahas kepatuhan terhadap sanksi yang berusaha membatasi pendapatan Iran.
UEA membeli minyak Iran dan beberapa banknya telah memfasilitasi perdagangan Iran yang jelas-jelas melanggar sanksi.
"Kepala Kantor Pengawasan Aset Asing, Andrea Gacki akan memimpin delegasi. Kelompok itu akan fokus pada keterlibatan dengan sektor swasta dan pejabat penting pemerintah UEA," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Pemerintah juga sedang dalam pembicaraan dengan Tiongkok, yang telah meningkatkan pembelian minyak Iran, sambil menahan diri dari sanksi langsung terhadap kapal atau entitas Tiongkok.
Pejabat senior administrasi berpendapat bahwa diplomasi adalah cara terbaik untuk mendekati keputusan Tiongkok untuk mengabaikan sanksi, daripada konfrontasi.
"Mereka memahami posisi kami dalam hal ini, kami akan terus melakukan diskusi dalam konteks diplomatik dengan mereka," kata Price.
Dia mengatakan delegasi AS akan melakukan perjalanan ke negara mitra lain dalam beberapa minggu mendatang.
Pada hari Sabtu, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Iran belum menunjukkan keseriusan dalam pembicaraan Wina, dalam apa yang kemudian membuat AS pesimis terhadap negosiasi sampai saat ini.
Iran menolak banyak tawaran yang telah dibuatnya di sesi sebelumnya dan menuntut keringanan sanksi di luar ketentuan perjanjian asli 2015, kata pejabat itu kepada wartawan.
Pemerintah Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan 5 Desember 2021 bahwa kekuatan dunia tidak dapat mengharapkannya untuk berhenti memperluas kerja nuklirnya sampai kesepakatan dicapai dengan Teheran tentang bagaimana sanksi AS akan dicabut.
AS berpendapat bahwa Iran akan segera membuat langkah sedemikian rupa dalam program nuklirnya sehingga tidak ada gunanya kembali ke perjanjian 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama.
Setelah mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan pada 2018, Biden berusaha untuk bergabung kembali. Tetapi AS sekarang sedang mempersiapkan skenario di mana memulihkan kesepakatan tidak akan mungkin dilakukan.
"Berdasarkan hasil putaran terakhir pembicaraan dan kemajuan yang sedang berlangsung di fasilitas nuklir Iran, kami meletakkan dasar untuk jalan lain sepenuhnya," kata Psaki.
"Jika diplomasi tidak dapat segera berjalan, dan jika program nuklir Iran terus berakselerasi, maka kami tidak punya pilihan selain mengambil langkah-langkah tambahan untuk lebih membatasi sektor penghasil pendapatan Iran,” tandasnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menerapkan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus memperkuat posisi tawar dagang di hadapan Amerika Serikat secara strategis.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.
Dubes RI untuk AS diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik dan memanfaatkan momentum untuk mengawal hubungan baik antara Indonesia dan AS.
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved