Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBUAH kerangka yang ditemukan di kota kuno Romawi Herculaneum, yang hancur bersama Pompeii, saat Gunung Vesuvius meletus, hampir 2 ribu tahun lalu, menawarkan informasi baru mengenai bencana alam itu.
Kerangka pria yang diduga berusia antara 40 dan 45 tahun ditemukan di bawah bebatuan vulkanis, di lokasi yang diduga sebagai garis pantai Herculaneum, sebelum Vesuvius meletus pada tahun 79 yang mendorong garis pantai itu sejauh 500 meter.
Pria itu terlentang, menghadap daratan, kemungkinan memandang lahar yang melahap kota tempat tinggalnya, kata Kepala Taman Arkeologi Herculaneum Francesco Sirano.
"Dia bisa jadi merupakan salah satu anggota tim penyelamat," ungkapnya.
Baca juga: Tiongkok Kirimkan Astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Saat Vesuvius meletus, sebuah kapal laut datang memberikan pertolongan. Kapal itu dikomandoi oleh Pliny the Elder. Meski Pliny meninggal dunia dalam operasin penyelamatan itu, aksinya berhasil menyelamatkan ratusan warga setempat.
Namun, tulang-tulang itu juga bisa merupakan milik salah satu pengungsi yang berusaha naik ke sekoci penyelamat.
"Dia bisa jadi adalah salah satu warga yang tidak beruntung yang gagal menyelamatkan diri," ujar Sirano.
Keranka itu ditemukan tertutupi sisa kayu terbakar, termasuk kayu dari bangunan yang menghancurkan tengkoraknya. Tulang-tulangnya juga berwarna merah terang, kemungkinan dari darah.
Arkeolog juga menemukan sisa jaringan dan benda metal, kemungkinan barang pribadi yang dibawanya saat melarikan diri kemungkinan tas, alat kerja, atau senjata.
Kerangka lain telah ditemukan di dan di sekitar Herculaneum selama satu dekade terakhir, termasuk sebuah tengkorak yang disimpan di musuem Roma, diduga sebagai tengkorak Pliny.
Meski lebih kecil dari Pompeii, Herculaneum adalah kota yang lebih kaya dengan arsitektur yang lebih indah. Masih banyak hal yang belum diketahui dari kota itu. (AFP/OL-1)
Temuan arkeologi terbaru mengungkap Pompeii tidak sepenuhnya ditinggalkan setelah letusan Gunung Vesuvius tahun 79 M.
Penemuan langka mengguncang dunia arkeologi: sebuah makam Etruria berusia 2.700 tahun ditemukan dalam kondisi utuh di jantung Italia.
Fosil di Gran Dolina ungkap balita Homo antecessor dipenggal dan dimakan 850.000 tahun lalu, bukti kanibalisme tertua di Eropa.
Arkeolog temukan makam prajurit setinggi 2 meter di Azerbaijan. Dimakamkan 3.800 tahun lalu dengan tombak perunggu unik berkepala empat.
Ekskavasi arkeologi di Tamil Nadu, India, temukan bukti pembuatan dan penggunaan besi yang diperkirakan berusia 5.000 hingga 5.400 tahun.
PARA pemangku kebijakan harus didorong dan diingatkan untuk memasukan perspektif arkeologis sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan dalam melahirkan kebijakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved