Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

AS Diperingatkan untuk Tidak Kacaukan Pemerintahan Baru Afghanistan

Nur Aivanni
10/10/2021 09:10
AS Diperingatkan untuk Tidak Kacaukan Pemerintahan Baru Afghanistan
Menteri Luar Negeri Afghanistas Amir Khan Muttaqi(AFP)

TALIBAN memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mengacaukan pemerintahan baru Afghanistan selama pembicaraan tatap muka pertama mereka sejak penarikan AS.

"Kami jelas mengatakan kepada mereka (AS) bahwa mencoba untuk mengacaukan pemerintah di Afghanistan tidak baik untuk siapa pun," kata Menteri Luar Negeri Afghanistas Amir Khan Muttaqi kepada kantor berita negara Afghanistan Bakhtar setelah pembicaraan di ibu kota Qatar.

"Hubungan baik dengan Afghanistan baik untuk semua orang. Tidak ada yang harus dilakukan untuk melemahkan pemerintahan yang ada di Afghanistan yang dapat menimbulkan masalah bagi rakyat," katanya, dalam sebuah rekaman pernyataan yang diterjemahkan oleh AFP, Minggu (10/10).

Taliban sedang mencari pengakuan internasional, serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan dan meredakan krisis ekonomi Afghanistan.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan delegasi AS akan menekan Taliban untuk memastikan teroris tidak membuat basis untuk serangan di negara itu.

Delegasi itu, kata pejabat tersebut, juga akan menekan penguasa baru Afghanistan untuk membentuk pemerintahan inklusif dan menghormati hak-hak perempuan dan anak perempuan.

Pejabat tersebut pun menekankan bahwa pertemuan itu tidak menunjukkan Washington mengakui kekuasaan Taliban. "Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri," katanya.

Cabang regional ISIS, yang dikenal sebagai Islamic State-Khorasan (IS-K), telah berulang kali menargetkan Syiah di Afghanistan.

Upaya Taliban untuk mengkonsolidasikan kekuasaan telah dirusak oleh serangkaian serangan IS-K yang mematikan. Kepala keamanan Taliban di Kunduz menuduh para penyerang masjid berusaha menimbulkan masalah antara Syiah dan Sunni.

"Kami meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa di masa depan, kami akan memberikan keamanan bagi mereka dan bahwa masalah seperti itu tidak akan terjadi pada mereka," kata Mulawi Dost Muhammad.

Serangan itu pun mendapat kecaman yang luas dari komunitas internasional. Sekjen PBB Antonio Guterres pun menyerukan agar para pelaku diadili. Guterres mengutuk keras serangan yang mengerikan tersebut. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Israel Serang Pangkalan Udara Suriah, Dua Tewas



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya