Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Menhan Taiwan Akui Ketegangan Militer dengan Tiongkok Selama 40 Tahun Terakhir

Mediaindonesia.com
06/10/2021 15:48
Menhan Taiwan Akui Ketegangan Militer dengan Tiongkok Selama 40 Tahun Terakhir
Ilustrasi(Antara)

Ketegangan militer dengan Tiongkok baru-baru ini menjadi yang terburuk selama 40 tahun lebih, kata menteri pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, pada Rabu (6/10).

Pernyataan itu diungkapkan Chiu di depan parlemen beberapa hari setelah pesawat Tiongkok terbang memasuki wilayah pertahanan Taiwan.

Dia mengatakan bahwa situasi saat ini "paling serius" sejak dirinya bergabung dengan militer dan bahwa ada risiko "salah sasaran" di sepanjang Selat Taiwan yang sensitif.

"Bagi saya sebagai orang militer, urgensinya di depan mata," katanya pada komite parlemen yang memeriksa anggaran militer khusus untuk pengembangan senjata buatan dalam negeri, seperti rudal dan kapal perang.

Ketegangan mencapai puncaknya setelah Tiongkok, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, berkali-kali menerbangkan pesawat militer di zona pertahanan udara Taiwan.

Selama empat hari sejak Jumat (1/10), Taiwan melaporkan hampir 150 pesawat angkatan udara Tiongkok telah memasuki zona pertahanan udara mereka. Insiden terakhir dilaporkan pada Selasa (5/10).

Pemerintah teritori yang demokratis itu menyebut aksi Tiongkok tersebut sebagai bagian dari pelecehan yang terus menerus dilakukan Beijing terhadap wilayahnya.

Tiongkok mengatakan Taiwan harus diambil paksa jika diperlukan. Sebaliknya, Taiwan mengatakan mereka adalah negara merdeka dan akan membela kebebasan dan demokrasi.

Taiwan menyalahkan Tiongkok atas ketegangan yang meningkat.

Chiu mengatakan Tiongkok telah memiliki kemampuan untuk menginvasi Taiwan dan kemampuan tersebut akan mencapai "skala penuh" pada 2025.

"Pada 2025, Tiongkok akan menjadikan semua biaya dan tingkat gesekan (dalam konflik) berada di titik terendah. Mereka punya kapasitas sekarang, tapi tidak akan memulai perang dengan mudah karena mempertimbangkan banyak hal," kata Chiu.

Pemasok persenjataan utama Taiwan, Amerika Serikat, telah memastikan komitmen mereka yang "kokoh" kepada Taiwan. AS juga mengkritik Tiongkok.

Tiongkok menuding kebijakan AS yang mendukung Taiwan, dengan menjual senjata dan mengirim kapal perang ke Selat Taiwan, telah meningkatkan ketegangan.

Presiden AS Joe Biden pada Selasa mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan kedua pemimpin sepakat untuk mematuhi perjanjian menyangkut Taiwan.

Biden sepertinya merujuk pada kebijakan pemerintah AS yang sejak lama menerapkan "kebijakan satu Tiongkok". Kebijakan tersebut secara resmi mengakui kedaulatan Beijing daripada Taipei.

Dia juga mengacu pada Undang-Undang Hubungan dengan Taiwan (Taiwan Relations Act) yang menegaskan bahwa keputusan AS untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok, bukan dengan Taiwan, disandarkan pada harapan bahwa masa depan Taiwan akan ditentukan dengan cara-cara yang damai. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya