Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DEPARTEMEN Luar Negeri AS, mempublikasikan jumlah hulu ledak nuklir yang ditimbun negara itu untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
Pada 30 September 2020, militer AS mempertahankan 3.750 hulu ledak nuklir aktif dan tidak aktif, turun 55 dari tahun sebelumnya dan 72 dari tanggal yang sama pada 2017.
Angka tersebut juga merupakan level terendah sejak persediaan nuklir AS mencapai puncaknya pada puncak Perang Dingin dengan Rusia pada tahun 1965, ketika totalnya adalah 31.255 hulu ledak.
Angka-angka itu dirilis di tengah upaya pemerintahan Presiden Joe Biden, untuk memulai kembali pembicaraan kontrol senjata dengan Rusia setelah terhenti di bawah Trump.
"Meningkatkan transparansi cadangan nuklir negara-negara, bagian penting untuk upaya nonproliferasi dan perlucutan senjata," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, Selasa waktu setempat.
Trump, yang menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Iran dan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia, juga meninggalkan pakta penting lainnya, New Start Treaty, tahun lalu sebelum dijadwalkan berakhir pada 5 Februari.
Perjanjian New Start membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang dipegang oleh Washington dan Moskow, dan membiarkannya kedaluwarsa dapat memicu pembalikan pengurangan hulu ledak di kedua pihak.
Trump mengatakan dia menginginkan kesepakatan baru yang mencakup Tiongkok, yang hanya memiliki sebagian kecil dari hulu ledak yang dimiliki Amerika Serikat dan Rusia.
Biden, yang mulai menjabat pada 20 Januari, segera mengusulkan perpanjangan selama lima tahun untuk perjanjian New Start, yang dengan cepat disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kesepakatan itu membatasi 1.550 jumlah hulu ledak nuklir yang dapat dikerahkan oleh Moskow dan Washington.
Pekan lalu diplomat Rusia dan AS mengadakan pembicaraan secara tertutup di Jenewa, untuk memulai diskusi tentang penerus New Start dan juga kontrol pada senjata konvensional.
Seorang pejabat AS menyebut pembicaraan itu "produktif", tetapi kedua belah pihak mengatakan bahwa fakta mengadakan pembicaraan itu saja sudah positif.
Menurut penghitungan Januari 2021 oleh Stockholm International Peace Research Institute, yang mencakup hulu ledak yang sudah pensiun - tidak dihitung di dalam jumlah Departemen Luar Negeri - Amerika Serikat memiliki 5.550 hulu ledak, dibandingkan dengan 6.255 di Rusia, 350 di Tiongkok, 225 di Inggris, dan 290 di Prancis.
India, Pakistan, Israel dan Korea Utara bersama-sama memiliki sekitar 460 hulu ledak nuklir, menurut institut tersebut. (AFP/OL-13)
Baca Juga: Takut Tindakan Keras Taliban, Seratusan Musisi Lari dari Afghanistan
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah halĀ itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
Superkomputer tercepat di dunia, "El Capitan", resmi diluncurkan di Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL), California, dengan biaya pembangunan US$600 juta.
Putaran baru konsultasi antara Iran dan Eropa terkait kesepakatan nuklir akan berlangsung pada 13 Januari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved