Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

AS Perkirakan Ada 2 Juta Remaja Perokok Elektrik

Mediaindonesia.com
01/10/2021 18:38
AS Perkirakan Ada 2 Juta Remaja Perokok Elektrik
Perokok elektrik.(AFP/Jose Luis Magana.)

LEBIH dari dua juta siswa sekolah menengah dan atas Amerika melaporkan bahwa mereka merupakan vaper atau mengisap rokok elektrik pada 2021. Sebanyak delapan dari 10 siswa itu menggunakan rokok elektronik beraroma.

Laporan pemerintah, Kamis (30/9), mengatakan angka terbaru untuk vaper remaja itu menunjukkan penurunan dari 3,6 juta pada 2020. Itu setidaknya sebagian didorong oleh pembatasan sosialisasi dan akses ke produk vaping selama pandemi covid-19.

Penulis laporan juga mengatakan bahwa karena lebih dari 20.000 survei yang mereka kirimkan antara Januari dan Mei diisi secara online, bukan di kelas seperti tahun-tahun sebelumnya, hasilnya sulit untuk dibandingkan. Meskipun demikian, terlepas dari kenyataan bahwa banyak anak muda berada di lingkungan belajar jarak jauh, diperkirakan 11,3% (1,72 juta) siswa sekolah menengah atas dan sekitar 2,8% (320.000) siswa sekolah menengah pertama melaporkan penggunaan rokok elektrik saat ini.

Sekolah menengah pertama ada di kelas 6-8 (umumnya usia 11 hingga 14). Sekolah menengah atas ada di kelas 9-12 (umumnya usia 14-18). Penggunaan saat ini didefinisikan sebagai setidaknya sekali dalam 30 hari terakhir.

"Data ini menyoroti fakta bahwa rokok elektrik beraroma masih sangat populer di kalangan anak-anak," kata Mitch Zeller, direktur Pusat Produk Tembakau di Food and Drug Administration (FDA). Dalam hal frekuensi, 44% vapers siswa SMA dan 17% siswa SMP melaporkan penggunaan rokok elektrik pada 20 atau lebih dalam 30 hari terakhir.

Untuk mengekang vaping kaum muda, pemerintahan mantan presiden Donald Trump mengumumkan larangan sebagian besar produk rokok elektrik beraroma pada Januari 2020. Pengadilan memerintahkan perusahaan untuk mengajukan aplikasi ke FDA pada September 2020 untuk tetap berada di pasar.

FDA tengah menimbang potensi manfaat vaping bagi perokok dewasa yang mencoba berhenti menggunakan rokok konvensional versus bahaya yang ditimbulkan pada kaum muda. Badan itu sedang bekerja cepat untuk menyelesaikan prosesnya.

Bulan ini, 15 mantan presiden dari Society for Research on Nicotine and Tobacco (SRNT) yang dihormati menulis makalah yang mendesak FDA untuk mengambil pendekatan yang seimbang terhadap pertanyaan tersebut. Ini mengutip uji klinis di Inggris dan Selandia Baru bahwa rokok elektronik berhasil digunakan sebagai perangkat berhenti merokok. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya