Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

WHO Uji Massal 3 Perawatan Potensial Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
12/8/2021 13:11
WHO Uji Massal 3 Perawatan Potensial Covid-19
Logo WHO terlihat di markas Organisasi Kesehatan Dunia itu di Jenewa, Swiss.(AFP/Fabrice COFFRINI )

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan uji coba internasional utama terhadap tiga obat untuk mengetahui apakah obat tersebut dapat memperbaiki kondisi pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Artesunat, imatinib, dan infliximab akan diuji pada ribuan pasien sukarelawan di lebih dari 600 rumah sakit di 52 negara.

Baca juga: Helikopter Berpenumpang 16 Orang Jatuh di Far East Rusia

"Menemukan terapi yang lebih efektif dan mudah diakses untuk pasien covid-19 tetap menjadi kebutuhan kritis," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (11/8).

Artesunat adalah pengobatan untuk malaria berat, imatinib merupakan obat yang digunakan untuk kanker tertentu dan infliximab pengobatan untuk gangguan sistem kekebalan tubuh seperti crohn dan rheumatoid arthritis.

WHO menuturkan, penelitian terkoordinasi di puluhan negara memungkinkan uji coba untuk menilai beberapa perawatan menggunakan satu protokol, sehingga menghasilkan perkiraan yang kuat tentang efek obat terhadap kematian, termasuk efek moderat.

Obat-obatan tersebut dipilih oleh panel ahli independen karena potensinya dalam mengurangi risiko kematian pada pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Mereka disumbangkan untuk uji coba oleh produsen mereka dan sudah dikirim ke rumah sakit yang terlibat. Pengujian artesunat, imatinib, dan infliximab pada pasien covid-19 merupakan tahap kedua dari perburuan Solidaritas WHO untuk pengobatan efektif melawan penyakit mematikan itu.

Sebelumnya, empat obat dievaluasi oleh uji coba Solidaritas, yang melibatkan hampir 13.000 pasien di 500 rumah sakit di 30 negara.

Hasil sementara yang dikeluarkan pada bulan Oktober menunjukkan bahwa remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir dan interferon memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada pasien rawat inap dengan covid-19.

Hasil Akhir akan Keluar Bulan Depan

"Kami sudah memiliki banyak alat untuk mencegah, menguji, dan mengobati covid-19, termasuk oksigen, deksametason, dan IL-6 blocker. Tetapi kami membutuhkan lebih banyak, untuk pasien di semua ujung spektrum klinis, dari penyakit ringan hingga berat," ujar Tedros dalam konferensi pers.

Kelompok Penasihat Terapi Covid-19 WHO merekomendasikan untuk mengevaluasi sifat anti-inflamasi artesunat, yang telah banyak digunakan dalam pengobatan malaria dan penyakit parasit lainnya selama lebih dari 30 tahun, dan dianggap sangat aman.

Sebuah uji klinis acak di Belanda melaporkan bahwa imatinib, penghambat tirosin kinase molekul kecil, dapat memberikan manfaat klinis pada pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, infliximab telah menunjukkan kemanjuran dan keamanan yang menguntungkan dalam membatasi peradangan spektrum luas, termasuk pada populasi lanjut usia yang paling rentan secara klinis terhadap covid-19.

Virus korona baru telah menewaskan sedikitnya 4,3 juta orang sejak terdeteksi pada Desember 2019, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh Agence France-Presse, sementara hampir 204 juta kasus telah terdaftar.

Menyesal bahwa kasus ke-200 juta yang diketahui terjadi hanya enam bulan setelah kasus ke-100 juta, Tedros mengatakan jumlah kasus sebenarnya jauh lebih tinggi.

"Apakah kita mencapai 300 juta, dan seberapa cepat kita sampai di sana, tergantung pada kita semua," kata kepala badan kesehatan PBB itu.

"Pada lintasan saat ini, kita bisa melewati 300 juta kasus yang dilaporkan awal tahun depan. Tapi kita bisa mengubahnya. Kita semua bersama-sama, tetapi dunia tidak bertindak seperti itu,” tambahnya.

WHO secara konsisten mengecam ketidakseimbangan drastis antara negara kaya dan negara miskin dalam akses vaksin covid-19. (Straitstimes/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya