Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Fauci Sebut Varian Delta Ancaman Terbesar bagi Respons Pandemi AS

Nur Aivanni
23/6/2021 06:57
Fauci Sebut Varian Delta Ancaman Terbesar bagi Respons Pandemi AS
Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci(AFP/Greg Nash)

VARIAN Delta dari covid-19, yang pertama kali ditemukan di India, merupakan ancaman terbesar bagi upaya Amerika Serikat (AS) untuk memberantas penyakit itu di wilayah mereka. Hal itu disampaikan pakar penyakit menular AS Anthony Fauci dalam jumpa pers, Selasa (22/6).

"Penularan tidak diragukan lagi lebih besar pada varian Delta daripada varian asli covid-19," kata Fauci. "Ini terkait dengan peningkatan keparahan penyakit."

Jumat (18/6), Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global.

Baca juga: Duterte Ancam Bakal Penjarakan Penolak Vaksin

Fauci mengatakan vaksin yang disahkan di AS, termasuk vaksin Pfizer-BioNTech, efektif melawan varian baru covid-19.

"Kami punya alatnya, jadi mari kita gunakan dan hancurkan wabah ini," kata Fauci.

Dalam jumpa pers, penasihat senior covid-19 Gedung Putih Jeffrey Zients mengatakan AS dipastikan gagal mencapai target memvaksinasi 70% warga dewasa pada 4 Juli dan kemungkinan akan membutuhkan beberapa minggu tambahan untuk mencapai target itu.

Zients menambahkan dia memperkirakan 70% orang dewasa di atas 27 tahun akan memiliki setidaknya satu suntikan pada 4 Juli.

Lebih dari 150 juta orang di AS, atau lebih dari 45% dari populasi telah divaksinasi lengkap, menurut data federal yang terakhir diperbarui pada Senin (21/6).

Varian Delta berkontribusi pada wabah covid-19 yang parah di India selama April dan Mei yang membebani layanan kesehatan di negara itu dan menewaskan ratusan ribu orang. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya