Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

AS Lacak Serpihan Roket Tiongkok yang Berpotensi Jatuh ke Bumi

Atikah Ishmah Winahyu
06/5/2021 12:31
AS Lacak Serpihan Roket Tiongkok yang Berpotensi Jatuh ke Bumi
Masyarakat Tiongkok menyaksikan roket Long March 5B yang diluncurkan dari Stasion Antariksa Wenchang, Hainan, Tiongkok, Kamis (29/4).(STR / AFP)

KOMANDO Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) tengah melacak puing-puing dari Long March 5B yang pekan lalu meluncurkan modul utama stasiun luar angkasa permanen pertama Tiongkok ke orbit.

Benda sepanjang sekitar 30 meter ini diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi pada Sabtu (8/5) mendatang dan menjadi salah satu puing luar angkasa terbesar yang jatuh ke bumi.

Aerospace Corp memperkirakan puing-puing itu akan menghantam Pasifik dekat Khatulistiwa setelah melewati kota-kota AS bagian timur. Orbitnya mencakup sebagian besar planet dari Selandia Baru ke Newfoundland.

“Departemen pertahanan AS memperkirakannya akan jatuh ke Bumi pada hari Sabtu meskipun di mana itu akan jatuh tidak dapat ditentukan sampai dalam beberapa jam setelah masuk kembali,” kata Pentagon.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk mengatasi risiko kemacetan yang meningkat karena puing-puing ruang angkasa dan aktivitas yang berkembang di luar angkasa dan kami ingin bekerja dengan komunitas internasional untuk mempromosikan kepemimpinan dan perilaku ruang angkasa yang bertanggung jawab,” kata Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki.

Badan antariksa Tiongkok belum mengatakan apakah roket itu dikendalikan atau akan turun di luar kendali. Tapi surat kabar Global Times, mengklaim eksterior aluminium roket yang berkulit tipis akan mudah terbakar di atmosfer, menimbulkan risiko yang sangat kecil bagi manusia.

Astrofisikawan di Universitas Harvard, Jonathan McDowell telah meramalkan beberapa potongan roket akan masuk kembali dan itu akan menjadi setara dengan kecelakaan pesawat kecil yang tersebar lebih dari 100 mil.

“Terakhir kali mereka meluncurkan roket Long March 5B yang berakhir dengan batang logam besar yang panjang terbang melintasi langit dan merusak beberapa bangunan di Pantai Gading,”. ujar McDowell

“Yang buruk adalah itu benar-benar kelalaian di pihak Tiongkok. Benda yang beratnya lebih dari 10 ton, kita tidak membiarkannya jatuh dari langit tanpa terkendali dengan sengaja,” imbuhnya.

Roket Long March 5B membawa modul utama Tianhe, atau Harmoni Surgawi, ke orbit pada 29 April 2021. Tiongkok merencanakan 10 peluncuran lagi untuk membawa bagian tambahan dari stasiun luar angkasa ke orbit.

Pada Mei 2020, roket Tiongkok lainnya jatuh tak terkendali ke Atlantik di Afrika barat. Itu adalah puing-puing terberat yang jatuh tak terkendali sejak bekas stasiun luar angkasa Soviet Salyut 7 pada 1991.

Stasiun luar angkasa pertama Tiongkok, Tiangong-1, jatuh ke Pasifik pada tahun 2016 setelah Beijing mengonfirmasi telah kehilangan kendali. Pada 2019, badan antariksa mengendalikan pembongkaran stasiun keduanya, Tiangong-2, di atmosfer.

Pada bulan Maret 2021, puing-puing roket Falcon 9 yang diluncurkan oleh perusahaan AS, SpaceX, jatuh ke Bumi di Washington dan di pantai Oregon, AS. (Aiw/The Guardian/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik