Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Amnesty Sebut Iran Permainkan Hidup Pembuat Film yang Dipenjara

Mediaindonesia.com
30/4/2021 22:03
Amnesty Sebut Iran Permainkan Hidup Pembuat Film yang Dipenjara
Ayatollah Ali Khamenei.(AFP/Khamenei.ir.)

IRAN dinilai mempermainkan kehidupan pembuat film yang membangkang, Mohammad Nourizad. Ia mengalami sakit parah di penjara setelah penyiksaan.

Amnesty International mengatakan itu pada Jumat (30/4). "Ia sakit parah diduga karena beberapa suntikan zat yang tidak diketahui ke alat kelaminnya," katanya.

Nourizad, yang telah menulis dan menyutradarai beberapa film, menjalani hukuman penjara sejak Agustus 2019 dengan total hukuman penjara lebih dari 17 tahun atas tuduhan menghina pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menurut Amnesty.

Amnesty mengatakan kesehatannya memburuk di penjara Evin, Teheran, karena penolakan berkepanjangan terhadap akses ke perawatan medis khusus yang memadai untuk penyakit jantung dan diabetesnya.

Dokter telah mendesak agar dia dirawat di rumah sakit untuk perawatan penyakit jantung, tetapi pihak berwenang sejauh ini menolaknya, kelompok hak asasi menambahkan.

"Pihak berwenang Iran dengan kejam mempermainkan kehidupan Nourizad," katanya.

Amnesty mengutip surat yang dikatakan Nourizad telah ditulis dari Evin pada April. Dia menggambarkan bahwa dia telah disuntik dengan zat yang tidak diketahui delapan kali ke kemaluannya.

"Saya segera menulis surat kepada kepala penjara meminta agar saya segera dikirim ke Organisasi Kedokteran Hukum untuk pemeriksaan guna mengungkap zat yang disuntik dengan saya delapan kali. Saya belum mendengar kabar darinya sejak itu," katanya.

Amnesty International mengatakan ngeri bahwa dia telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi, dan perlakuan merendahkan martabat lain, termasuk kekerasan seksual dan pemberian paksa zat kimia.

Dikatakan juga bahwa kurangnya perhatian dari pihak berwenang telah mengakibatkan Nourizad melakukan tindakan menyakiti diri sendiri dalam pembelaan agar tuntutannya dijawab.

Putrinya mengatakan dalam rekaman yang di-posting online bahwa pada akhir kunjungan penjara mereka pada Maret 2021, ayahnya membuat luka di wajah, kepala dan lehernya dengan pisau cukur, yang mengakibatkan pendarahan hebat.

Pihak berwenang juga telah menangkap putranya, Ali Nourizad, dan menghukumnya tiga setengah tahun penjara. Amnesty mengecam upaya itu untuk menekan Mohammad Nourizad. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya