Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Senat Brasil Selidiki Bolsonaro Terkait Penanganan Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
15/4/2021 08:13
Senat Brasil Selidiki Bolsonaro Terkait Penanganan Covid-19
Presiden Brasil Jair Bolsonaro(AFP/ EVARISTO SA)

SENAT Brasil mengadakan penyelidikan terkait penanganan pandemi covid-19 oleh Presiden Jair Bolsonaro, yang dikritik oleh para ahli medis sebagai salah satu yang terburuk di dunia.

Jumlah kematian di Brasil akibat penyakit tersebut merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Sekretaris Dewan Kesehatan Nasional melaporkan 3.808 kematian dan 82.186 kasus baru covid-19 pada Selasa (13/4).

Bolsonaro meremehkan pandemi sejak awal, menganggap covid-19 sebagai flu kecil, meragukan efektivitas masker dan vaksin, serta terus melakukan kampanye menentang tindakan penguncian dan pihak berwenang yang menerapkannya.

Baca juga: Swiss Longgarkan Pembatasan Covid-19

“Tidak bisakah mereka memahami bahwa kebijakan menutup segalanya, mengunci total itu salah?” seru Bolsonaro kepada kerumunan pendukungnya di gerbang istana presiden di Brasilia, Rabu (14/4).

Pada sore yang sama, Mahkamah Agung Brasil mengesahkan pembukaan penyelidikan Senat, yang dikenal secara lokal dengan akronim Portugis CPI, sebuah langkah yang disambut baik oleh senator oposisi.

"Kinerja pemerintah dalam menangani pandemi adalah yang terburuk," kata mantan menteri kesehatan dan senator dari Partai Buruh sayap kiri Humberto Costa.

"Bolsonaro sangat takut pada CPI atas kecaman yang akan datang dan apa yang akan terungkap tentang kemungkinan pemakzulan dan tidak terpilih kembali pada tahun depan,” imbuhnya.

Costa mengatakan penyelidikan akan memeriksa tuduhan bahwa Bolsonaro menyabotase tindakan menjaga jarak sosial, menargetkan otoritas lokal yang mencoba menerapkan lockdown, bertindak lalai dalam memperoleh vaksin, serta menyebut obat-obatan yang tidak efektif seperti chloroquine.

Secara keseluruhan, 11 senator dan tujuh pengganti akan membentuk panitia yang akan memanggil saksi untuk bersaksi.

Salah satu fokus utama mereka adalah bagaimana rumah sakit di ibu kota Amazon, Manaus, kehabisan oksigen. Sementara yang lainnya adalah mantan menteri kesehatan Jenderal Eduardo Pazuello, yang digugat oleh jaksa federal pada Rabu (14/4) terkait kelalaian selama krisis oksigen di Manaus.

Senator dalam koalisi presiden yang berkuasa telah mendesak agar penyelidikan tidak digunakan untuk tujuan politik.

"Kita perlu fokus untuk membawa hasil positif bagi negara kami," kata Senator Nelsinho Trad, sekutu Bolsonaro.

Penyelidikan tersebut dapat mengarah pada pemakzulan presiden atau bahkan penangkapan, meskipun analis mengatakan hasil tersebut sangat tidak mungkin, setidaknya untuk saat ini.

Hal itu sebagian karena senator yang setia kepada Bolsonaro telah memperluas cakupan penyelidikan hingga mencakup wali kota dan gubernur Brasil, yang menurut Rafael Cortez, seorang ilmuwan politik di Tendencias Consultancy di Sao Paulo, dapat membuka pintu untuk kolusi sebelum pemilihan tahun depan.

Perluasan penyelidikan secara umum dilihat sebagai upaya membebani dan karena itu mencairkan temuan akhirnya.

Tetapi, Cortez mengatakan CPI dapat merusak popularitas Bolsonaro dan peluang pemilihannya kembali tahun depan, terutama karena sebagian besar pemilih kesulitan akibat meningkatnya kemiskinan, pengangguran, kerawanan pangan dan kelaparan, serta pengurangan pembayaran tunai darurat covid-19.

"Skenario yang paling mungkin terjadi di sini adalah pemerintah tidak berhasil memulihkan popularitasnya," kata Cortez.

Terlepas dari pandemi dan konsekuensinya, presiden masih mendapat dukungan yang signifikan meski menyusut, baik di dalam Kongres maupun dengan pemilih Brasil.

Jajak pendapat terbaru oleh Datafolha, yang diambil pada pertengahan Maret, menunjukkan 44% responden menganggap pemerintah Bolsonaro buruk atau mengerikan, tetapi 30% menganggap mereka baik atau luar biasa.

Namun, para pengamat memperkirakan angka-angka ini akan bertambah buruk.

"Jika pemilihan dilakukan hari ini, ada kemungkinan besar dia akan kalah," kata Cortez.

Sejak Mahkamah Agung Brasil membatalkan dakwaan korupsi mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, diperkirakan pemimpin sayap kiri yang populer itu akan berhadapan dengan Bolsonaro pada 2022. Jajak pendapat menunjukkan Lula akan memiliki peluang kuat untuk menang.

Sementara itu, April sudah menjadi bulan terburuk kedua dalam pandemi Brasil, dengan hampir 37.000 kematian tercatat pada Selasa (13/4), setelah lebih dari 66.000 kematian pada Maret.

Penelitian terbaru oleh University of Washington memperkirakan 100.000 orang Brasil akan meninggal karena covid-19 pada bulan ini.

Pada Selasa (13/4), komisi asosiasi pengacara Brasil menulis dalam sebuah laporan bahwa Bolsonaro telah mendirikan republik kematian dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan tanggapannya terhadap krisis covid-19. (Aljazeera/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya