Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kebijakan Imigrasi Biden Tuai Kritik

Nur Aivanni
17/3/2021 12:45
Kebijakan Imigrasi Biden Tuai Kritik
Sejumlah imigran diturunkan di sebuah stasiun bus di Gateway International Bridge yang terletak di perbatasan antara AS dan Meksiko.(AFP/CHANDAN KHANNA)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Selasa (16/3), mendesak para imigran untuk tidak datang ke AS ketika kritikan meningkat atas lonjakan orang yang tiba di perbatasan selatan antara AS dengan Meksiko - termasuk ribuan anak tanpa pendamping.

"Ya, saya mengatakan dengan jelas jangan datang. Jangan tinggalkan kota atau komunitas Anda," katanya dalam wawancara dengan ABC News.

Biden juga menepis klaim bahwa membatalkan kebijakan yang dilakukan mantan Presiden AS Donald Trump telah mendorong lonjakan tersebut, dengan menunjukkan bahwa ada lonjakan serupa pada 2019 dan 2020.

Baca juga: Trump Minta Pendukungnya Berhenti Menolak Divaksin

Pada 20 Januari, hari pertamanya menjabat, Biden membatalkan beberapa kebijakan imigrasi Donald Trump yang kontroversial, termasuk menghentikan pembangunan baru tembok perbatasan dan mengusulkan undang-undang untuk membuat jalur kewarganegaraan bagi hampir 11 juta orang yang tinggal secara ilegal di AS.

Kritikus dari Partai Republik mengatakan kebijakan Biden menyebabkan peningkatan tajam migran yang berusaha menyeberang ke AS secara ilegal.

Presiden berbicara sehari setelah anggota Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy mengunjungi perbatasan di Texas bersama sesama anggota parlemen dari Partai Republik dan menuduh Biden menciptakan 'krisis'.

Kepala keamanan dalam negeri Biden, Alejandro Mayorkas, Selasa (16/3), juga membela kebijakan imigrasi pemerintah.

Mayorkas mengakui AS sedang dalam kecepatan untuk menghadapi lebih banyak migran di perbatasan daripada kapan pun dalam dua dekade, tetapi mengatakan lonjakan seperti itu bukanlah hal baru. Dikatakannya, itu juga terjadi pada 2019, 2014 dan sebelumnya.

"Situasi yang saat ini kami hadapi di perbatasan barat daya adalah yang sulit," kata Mayorkas dalam sebuah pernyataan. "Kami menjaga keamanan perbatasan, menegakkan hukum kami, dan tetap setia pada nilai dan prinsip kami." (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik