Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
RIBUAN orang berunjuk rasa di Yangon, Myanmar, pada Rabu (17/2) waktu setempat. Tujuan mereka masih sama, yakni menolak kudeta militer di tengah bertambahnya pasukan di berbagai wilayah.
"Kami harus berjuang sampai akhir. Kami perlu menunjukkan persatuan dan kekuatan kami untuk mengakhiri kekuasaan militer," tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun.
Mereka menyuarakan keraguan atas janji junta dalam konferensi pers pada Selasa lalu. Disebutkan bahwa akan ada pemilihan yang adil, serta menyerahkan kembali kekuasaan kepada Aung San Suu Kyi.
Baca juga: PBB Peringatkan Militer Myanmar tidak Serang Demonstran
"Mari kita bergerak secara massal. Mari kita tunjukkan kekuatan kita melawan pemerintahan kudeta, yang menghancurkan masa depan pemuda, masa depan negara kita," pungkas Kyi Toe, anggota senior partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD.
Kudeta yang mempersingkat transisi Myanmar menuju demokrasi telah memicu demonstrasi setiap hari sejak 6 Februari lalu. Pengambilalihan kekuasaan juga menuai kecaman keras dari negara-negara Barat.
Protes terbaru datang dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Di lain sisi, Tiongkok mulai melunak terhadap kudeta yang dilakukan militer Myanmar.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Dijatuhi Dakwaan Baru, Dunia Mengecam
Di kota utama Yangon dan wilayah lainnya, pengendara menanggapi ‘kampanye mobil mogok’ yang menyebar di media sosial. Mereka menghentikan mobil di jalan untuk memblokir truk polisi dan militer.
Ratusan orang telah ditangkap oleh tentara sejak kudeta. Rata-rata penangkapan dilakukan saat penggerebekan malam hari. Mereka yang ditangkap termasuk pemimpin senior NLD. Militer juga memutus akses internet pada malam hari, sehingga menambah kekhawatiran publik.
Kelompok Bantuan Asosiasi Tahanan Politik Myanmar mengatakan lebih dari 450 orang ditangkap sejak kudeta. Militer Myanmar merebut kekuasaan dengan tuduhan adanya kecurangan dalam pemilihan umum tahun lalu.(France24/OL-11)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
FENOMENA autokratisasi secara global yang terjadi saat ini memasuki gelombang ketiga. Pemerintah otoriter lahir dengan cara 'memanfaatkan' sistem demokrasi.
MANTAN Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang berstatus terdakwa, dibebaskan secara bersyarat setelah menjalani hukuman enam bulan dari satu tahun hukumannya.
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.
KEMENTERIAN Luar Negeri Prancis pada Kamis (14/9), mengumumkan bahwa seorang warganya yang ditahan selama kudeta di Niger telah dibebaskan.
Selama 17 tahun dipimpin Pinochet, lebih dari 3.200 orang terbunuh atau “hilang” dan puluhan ribu orang lainnya disiksa.
Diskusi antara Prancis dan Niger dilakukan terkait kelanjutan prajurit asal Prancis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved