Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

WHO Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

 Nur Aivanni
16/2/2021 09:55
WHO Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Asisten Direktur Jenderal WHO dr.Mariangela Simao(Dok.Pri/Twitter)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Senin (15/2). Itu berarti distribusi dapat dimulai ke negara-negara miskin yang kekurangan dosis untuk melawan pandemi.

Vaksin AstraZeneca-Oxford membentuk sebagian besar batch yang mengantre melalui program Covax, yaitu program global yang bertujuan untuk mendapatkan dan mengirimkan vaksin secara adil ke seluruh dunia.

Hal tersebut merupakan vaksin Covid-19 kedua yang menerima otorisasi WHO, setelah vaksin Pfizer-BioNTech.

"WHO hari ini mendaftarkan dua versi vaksin covid-19 AstraZeneca-Oxford untuk penggunaan darurat, memberikan lampu hijau untuk vaksin ini untuk diluncurkan secara global melalui Covax," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan.

Kedua versi yang diberi cap persetujuan tersebut diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) dan SKBio di Korea Selatan. Diperlukan tinjauan terpisah untuk setiap proses produksi, meskipun vaksinnya sama.

"Negara-negara yang tidak memiliki akses vaksin hingga saat ini akhirnya dapat mulai memvaksinasi petugas kesehatan dan populasi yang berisiko, berkontribusi pada tujuan fasilitas Covax untuk distribusi vaksin yang adil," kata Asisten Direktur Jenderal WHO dr.Mariangela Simao.

Vaksin AstraZeneca dari India dan Korea Selatan terdiri dari hampir semua dari 337,2 juta dosis awal yang disiapkan untuk gelombang pertama distribusi Covax, yang akan mulai bergerak pada akhir Februari 2021.

Sekitar 145 negara yang berpartisipasi ditetapkan untuk menerima dosis yang cukup untuk mengimunisasi 3,3% dari populasi kolektif mereka pada pertengahan 2021.

Gelombang pertama mencakup 240 juta dosis AstraZeneca SII, 96 juta dosis AstraZeneca Korea Selatan dan 1,2 juta dosis Pfizer. Kedua vaksin tersebut membutuhkan dua dosis yang disuntikkan. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya