Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Varian Covid-19 Asal Afrika Selatan Ditemukan di AS

Atikah Ishmah Winahyu
29/1/2021 07:42
Varian Covid-19 Asal Afrika Selatan Ditemukan di AS
Warga mengenakan masker berjalan di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat.(AFP/Sean Rayford / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

PEJABAT kesehatan di Negara Bagian South Carolina, Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa varian baru covid-19 dari Afrika Selatan (Afsel) telah terdeteksi pada dua warga. Ini merupakan kasus pertama yang diketahui terkait varian Afsel yang lebih menular di AS.

Pejabat mengatakan tidak ada riwayat perjalanan dan tidak ada hubungan antara kedua kasus tersebut yang merupakan orang dewasa.

Pihak berwenang tidak merilis informasi tambahan untuk alasan privasi, namun, dua kasus menunjukkan strain Afsel sudah menyebar di komunitas lokal.

Baca juga: Presiden Meksiko Terus Memulihkan Diri dari Covid-19

“Kedatangan varian SARS-CoV-2 di negara bagian kami merupakan pengingat penting bagi semua warga South Carolina bahwa perang melawan virus mematikan ini masih jauh dari selesai,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat dari Departemen Kesehatan dan Pengendalian Lingkungan South Carolina Brannon Traxler, Kamis (28/1).

Strain Afsel pertama kali diidentifikasi pada Desember 2020 dan tampaknya menyebar lebih cepat. Strain tersebut membawa mutasi yang memungkinkannya untuk mengikat lebih mudah ke sel manusia. Namun, belum ada data yang menunjukkan strain Afsel lebih mematikan.

Varian Afsel dari virus yang menyebabkan covid-19 adalah satu dari tiga mutasi yang muncul baru-baru ini, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

“Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa infeksi oleh varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah. Seperti varian Inggris dan Brasil, data awal menunjukkan varian ini dapat menyebar lebih mudah dan cepat dibandingkan varian lainnya,” kata CDC dalam sebuah pernyataan, Kamis (28/1).

Menurut pihak berwenang, mutasi virus yang ditemukan di Inggris tahun lalu tampaknya lebih menular dan lebih mematikan. Varian ketiga yang ditemukan di Brasil juga tampak lebih menular.

Varian Inggris telah ditemukan di lebih dari 20 negara bagian AS. Ilmuwan AS di Pusat Pengendalian Penyakit dan Institut Kesehatan Nasional memperkirakan varian tersebut dapat menjadi strain dominan di AS pada akhir Maret. Para ilmuwan mulai menilai bagaimana vaksin yang ada memengaruhi galur baru virus.

Pakar Penyakit Menular terkemuka AS Anthony Fauci mengatakan, dalam wawancara, Minggu (25/1), belum jelas apakah vaksin yang sekarang didistribusikan akan lebih atau kurang efektif melawan galur baru.

“Ketika kita melihat efek dari rantai tersebut, garis keturunan ini adalah garis keturunan Inggris yang ada di setidaknya 20 negara bagian di AS, antibodi yang diinduksi oleh vaksin tampaknya terus melindungi terhadap strain mutan,” ujar Fauci.

Virus tersebut bermutasi ketika menyebar dan para ilmuwan telah memperingatkan bahwa lonjakan infeksi akan menghasilkan jenis virus baru.

“Kami tahu bahwa virus bermutasi untuk hidup dan hidup untuk bermutasi,” kata Traxler dalam sebuah pernyataan.

“Itulah mengapa sangat penting bagi kita semua untuk terus melakukan tugas kita dengan mengambil tindakan kecil yang membuat perbedaan besar,” katanya.

“Ini termasuk memakai masker, menjaga jarak setidaknya enam kaki dari yang lain, menghindari kerumunan besar, mencuci tangan, sering melakukan tes, dan jika bisa, mendapatkan vaksinasi. Ini adalah alat terbaik untuk mencegah penyebaran virus, apa pun jenisnya,” jelasnya.

Lebih dari 430.000 orang telah meninggal di AS akibat covid-19 sejak pandemi dimulai dan pemerintahan Presiden Joe Biden memperkirakan jumlah kematian akan mencapai 500.000 pada akhir Februari.

Biden mengumumkan niatnya untuk mempercepat pengiriman vaksin ke AS dalam beberapa minggu mendatang.

Dia, Selasa (26/1), mengumumkan bahwa pemerintah AS akan membeli 200 juta dosis vaksin Pfizer dan Moderna untuk dikirimkan pada pertengahan September.

Pada saat yang sama, meningkatkan jumlah infeksi dan rawat inap telah mendorong para gubernur di beberapa negara bagian AS untuk bertindak dengan hati-hati dalam melonggarkan pembatasan pada bisnis tempat orang berkumpul.

Michigan, Illinois, California, Oregon, North Dakota dan kota Washington, DC, baru-baru ini melonggarkan pembatasan makan dan aktivitas lainnya. (Aljazeera/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya