Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
INDIA memulai kampanye vaksinasi covid-19 terbesar di dunia pada Sabtu (17/1).
India bergabung dengan barisan negara-negara yang lebih kaya dimana upaya tersebut sudah berjalan dengan baik.
India adalah rumah bagi pembuat vaksin terbesar di dunia dan memiliki salah satu program imunisasi terbesar. Tapi tidak ada pedoman untuk besarnya tantangan tersebut.
Pihak berwenang India berharap dapat memberikan suntikan kepada 300 juta orang, kira-kira populasi AS dan beberapa kali lebih banyak dari program yang ada yang menargetkan 26 juta bayi.
Penerima vaksin tersebut, yaitu 30 juta dokter, perawat, dan pekerja garis depan lainnya, serta diikuti oleh 270 juta lainnya, yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki penyakit yang membuat mereka rentan terhadap covid-19.
Dosis pertama vaksin diberikan kepada petugas kesehatan di All Indian Institute of Medical Sciences di ibu kota New Delhi, setelah Perdana Menteri Narendra Modi memulai kampanye dengan pidato yang disiarkan televisi secara nasional. Kelompok prioritas di seluruh negeri mulai dari pegunungan Himalaya hingga Kepulauan Andaman di Teluk Benggala mulai menerimanya tak lama kemudian.
"Kami meluncurkan program vaksinasi terbesar di dunia dan itu menunjukkan kepada dunia kemampuan kami," kata Modi dalam pidatonya. Dia mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak mempercayai rumor tentang keamanan vaksin.
Tidak jelas apakah Modi, 70, telah menerima vaksin untuk dirinya seperti para pemimpin dunia lainnya. Pemerintahnya mengatakan politisi tidak akan dianggap sebagai kelompok prioritas pada tahap pertama peluncuran tersebut.
Sekitar 100 orang akan divaksinasi di masing-masing dari 3.006 pusat di seluruh negeri pada hari pertama, kata Kementerian Kesehatan pekan ini.
India menyetujui penggunaan darurat untuk dua vaksin, satu yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan pembuat obat yang berbasis di Inggris AstraZeneca, dan satu lagi oleh perusahaan India Bharat Biotech, pada 4 Januari. Pesawat kargo menerbangkan 16,5 juta suntikan ke berbagai kota di India pekan lalu.
Dengan latar belakang meningkatnya jumlah kematian akibat covid-19 global - mencapai 2 juta pada Jumat - jam terus berdetak untuk memberikan vaksin sebanyak mungkin kepada orang-orang. Namun kampanyenya tidak merata.
Di negara-negara kaya termasuk Amerika Serikat, Inggris, Israel, Kanada, dan Jerman, jutaan warga telah diberikan perlindungan dengan setidaknya satu dosis vaksin yang dikembangkan dengan kecepatan revolusioner dan segera diizinkan untuk digunakan.
India berada di urutan kedua setelah AS dengan 10,5 juta kasus yang dikonfirmasi, dan menempati urutan ketiga dalam jumlah kematian, di belakang AS dan Brasil, dengan 152.000.
Lebih dari 35 juta dosis berbagai vaksin covid-19 telah diberikan di seluruh dunia, menurut University of Oxford. (CNBC/OL-8)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved